Jakarta: Menjejak usia 53 tahun, Media Indonesia menegaskan untuk menolak mati. Ketika banyak media cetak menutup produksi, Media Indonesia ingin terus memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarkat.
Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Ade Alawi, menegaskan Media Indonesia akan terus beradaptasi di era revolusi industri 4.0, terutama di era digital. Media Indonesia tidak ingin terdisrupsi.
"Media Indonesia tak boleh mati. Tugas penting Media Indonesia adalah sebagai rumah penjernih berbagai informasi," kata Ade dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Kamis, 19 Januari 2023.
Edisi cetak Media Indonesia ditopang oleh edisi media digital. Media Indonesia juga hadir di ranah digital melalui platform Mediaindonesia.com.
Media Indonesia juga memperkenalkan e-paper. Edisi digital dari media cetak. Di media sosial, Media Indonesia juga aktif dengan unggahan yang atraktif.
"Jadi, kalau mau informasi yang berkedalaman, ya bacanya media cetak. Tetapi kalau ingin lihat berita yang terus bergulir, berita-berita current issue, itu ada di media online," kata Ade.
Ade mengatakan Media Indonesia.com juga menghadirkan berita-berita yang sifatnya evergreen content. Berita yang lebih mengedepankan tips dan trik.
"Evergreen content ini menarik, meskipun beritanya sudah lawas, tetapi ketika berbicara mengenai tips atau trik, jadinya menarik. Itu penting juga untuk diketahui oleh masyarakat luas," kata dia.
Baca: Media Indonesia Menolak Mati, Demi Peradaban
Lawan hoaks
Sejumlah warga yang diwawancarai terkait ulang tahun Media Indonesia memberikan sejumlah harapan. Nindi, salah satunya.
Dia berharap Media Indonesia bisa melawan hoaks yang marak beredar di media sosial. Apalagi Nindi masih suka mencari informasi di media sosial, terutama di Instagram dan TikTok.
"Sebenernya kalau sekarang itu aku pengennya lebih disaring lagi ya, terutama untuk hoaks dan segala macamnya. Karena itu berpengaruh juga bagi masyarakat lain," kata Nindi. (Natania Rizky)
Jakarta: Menjejak usia 53 tahun,
Media Indonesia menegaskan untuk menolak mati. Ketika banyak media cetak menutup produksi, Media Indonesia ingin terus memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarkat.
Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Ade Alawi, menegaskan Media Indonesia akan terus beradaptasi di era revolusi industri 4.0, terutama di era digital. Media Indonesia tidak ingin terdisrupsi.
"Media Indonesia tak boleh mati. Tugas penting Media Indonesia adalah sebagai rumah penjernih berbagai informasi," kata Ade dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Kamis, 19 Januari 2023.
Edisi cetak Media Indonesia ditopang oleh edisi media digital. Media Indonesia juga hadir di ranah digital melalui platform Mediaindonesia.com.
Media Indonesia juga memperkenalkan
e-paper. Edisi digital dari media cetak. Di media sosial, Media Indonesia juga aktif dengan unggahan yang atraktif.
"Jadi, kalau mau informasi yang berkedalaman, ya bacanya media cetak. Tetapi kalau ingin lihat berita yang terus bergulir, berita-berita
current issue, itu ada di media
online," kata Ade.
Ade mengatakan Media Indonesia.com juga menghadirkan berita-berita yang sifatnya
evergreen content. Berita yang lebih mengedepankan tips dan trik.
"
Evergreen content ini menarik, meskipun beritanya sudah lawas, tetapi ketika berbicara mengenai tips atau trik, jadinya menarik. Itu penting juga untuk diketahui oleh masyarakat luas," kata dia.
Baca:
Media Indonesia Menolak Mati, Demi Peradaban
Lawan hoaks
Sejumlah warga yang diwawancarai terkait ulang tahun Media Indonesia memberikan sejumlah harapan. Nindi, salah satunya.
Dia berharap Media Indonesia bisa melawan hoaks yang marak beredar di media sosial. Apalagi Nindi masih suka mencari informasi di media sosial, terutama di Instagram dan TikTok.
"Sebenernya kalau sekarang itu aku pengennya lebih disaring lagi ya, terutama untuk hoaks dan segala macamnya. Karena itu berpengaruh juga bagi masyarakat lain," kata Nindi. (Natania Rizky)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)