Waduh! 2.623 Bencana Melanda Indonesia Selama Januari-September 2022
Theofilus Ifan Sucipto • 01 Oktober 2022 04:34
Jakarta: Sebanyak lebih dua ribu bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga September 2022. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
"Tercatat jumlah kejadian 2.623 bencana," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.037 kejadian, cuaca ekstrem 842 kejadian, dan tanah longsor dengan 465 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 234 kejadian serta gelombang pasang dan abrasi 21 kejadian.
"Gempa bumi 20 kejadian, kekeringan empat kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil," tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 151 orang meninggal. Sebanyak 3.010.978 orang menderita dan mengungsi, 757 orang luka-luka, dan 29 orang hilang.
Bencana menyebabkan 29.211 rumah rusak. Terdiri dari 5.020 rumah rusak berat, 5.295 rumah rusak sedang, dan 18.896 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 450 unit, fasilitas peribadatan 234 unit, fasilitas kesehatan 75 unit, 112 perkantoran, dan 136 jembatan,” tulis data tersebut.
Jakarta: Sebanyak lebih dua ribu bencana terjadi di Indonesia selama Januari hingga September 2022. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
"Tercatat jumlah kejadian 2.623 bencana," tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 1.037 kejadian, cuaca ekstrem 842 kejadian, dan tanah longsor dengan 465 kejadian. Kemudian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 234 kejadian serta gelombang pasang dan abrasi 21 kejadian.
"Gempa bumi 20 kejadian, kekeringan empat kejadian, sedangkan erupsi gunung api nihil," tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 151 orang meninggal. Sebanyak 3.010.978 orang menderita dan mengungsi, 757 orang luka-luka, dan 29 orang hilang.
Bencana menyebabkan 29.211 rumah rusak. Terdiri dari 5.020 rumah rusak berat, 5.295 rumah rusak sedang, dan 18.896 rumah rusak ringan.
"Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 450 unit, fasilitas peribadatan 234 unit, fasilitas kesehatan 75 unit, 112 perkantoran, dan 136 jembatan,” tulis data tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)