Jakarta: Dewan Perwakilan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar tahlilan untuk almarhum Muhammad Zaini Misrin, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, itu tewas dieksekusi mati.
Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto mengatakan acara dimulai pukul 19.00 WIB. Selain doa-doa, kata dia, acara juga diisi dengan diskusi bersama Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah.
"Kita tentu PKB mengirim doa untuk duka cita meninggalnya salah satu TKI di Arab, tentu kita menyampaikan rasa simpati dan doa itu yang bisa kita lakukan," kata Bambang di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca: Bamsoet Minta Tim Pengawas TKI DPR Lakukan Investigasi
Ia mengatakan diskusi nanti menyangkut bagaimana menghadapi masalah seperti ini. Ia berharap kasus ini tidak terjadi lagi pada TKI lainnya.
"Kita percayakan kepada pemerintah supaya tidak terulang kejadian ini," ujar Bambang.
Sementara itu, kata dia, tindakan yang menyangkut hukum adalah urusan pemerintah. Apa pun langkah pemerintah diharap bisa memecahkan masalah ini.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNx3jGxK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Dewan Perwakilan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar tahlilan untuk almarhum Muhammad Zaini Misrin, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Pria asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, itu tewas dieksekusi mati.
Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto mengatakan acara dimulai pukul 19.00 WIB. Selain doa-doa, kata dia, acara juga diisi dengan diskusi bersama Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah.
"Kita tentu PKB mengirim doa untuk duka cita meninggalnya salah satu TKI di Arab, tentu kita menyampaikan rasa simpati dan doa itu yang bisa kita lakukan," kata Bambang di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh Raya, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Maret 2018.
Baca: Bamsoet Minta Tim Pengawas TKI DPR Lakukan Investigasi
Ia mengatakan diskusi nanti menyangkut bagaimana menghadapi masalah seperti ini. Ia berharap kasus ini tidak terjadi lagi pada TKI lainnya.
"Kita percayakan kepada pemerintah supaya tidak terulang kejadian ini," ujar Bambang.
Sementara itu, kata dia, tindakan yang menyangkut hukum adalah urusan pemerintah. Apa pun langkah pemerintah diharap bisa memecahkan masalah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)