Jakarta: Kontraktor proyek rel ganda Manggarai-Jatinegara PT Hutama Karya menjamin dana kompensasi bagi semua korban jatuhnya crane, Minggu, 4 Februari 2018, subuh. Perusahaan itu mengklaim sudah menangani perawatan pekerja yang terluka, termasuk santunan dan asuransi.
"Untuk korban tewas, asuransi kita berikan, kemudian kita berikan santunan dari konsorsium," kata Direktur Operasional PT Hutama Karya Suroto di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018.
Ia mengatakan asuransi yang diberikan normalnya senilai 48 kali gaji. Namun, akan ada kebijakan yang bakal diinformasikan di kemudian hari oleh konsorsium.
Baca: Pembangunan Rel Ganda Jatinegara Dihentikan Sementara
Selain itu, Suroto mengaku belum tahu utuh penyebab peristiwa nahas yang menewaskan empat pekera proyek itu. Ia tidak diperbolehkan masuk ke lokasi robohnya crane.
"Saya tidak diperbolehkan masuk ke dalam. Jadi belum tahu pasti penyebabnya (crane jatuh) apa. Akan ada evaluasi," tegas dia.
Suroto menjelaskan evaluasi yang dimaksud ialah menilik kembali standar operasional prosedur (SOP). Intinya, ujar dia, SOP menjadi suatu keharusan di dalam proyek. Artinya, saat bekerja, keberadaan tim harus lengkap.
"Mulai dari dari sisi pelaksana, divisi safety dan divisi controller harus lengkap sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Itu kita pastikan semuanya," beber dia.
Baca: Camat Jatinegara: Pengerjaan Proyek 24 Jam Nonstop
Sayangnya, Suroto tak menjawab gamblang soal pengerjaan proyek 24 jam nonstop. Hal itu sempat disampaikan Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar.
"Pengerjaan dari malam sampai pagi. Tapi sistem shift ya, bukan lembur. Beda antara shift dan lembur," tegas Suroto.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/nbw3ZExb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Kontraktor proyek rel ganda Manggarai-Jatinegara PT Hutama Karya menjamin dana kompensasi bagi semua korban jatuhnya crane, Minggu, 4 Februari 2018, subuh. Perusahaan itu mengklaim sudah menangani perawatan pekerja yang terluka, termasuk santunan dan asuransi.
"Untuk korban tewas, asuransi kita berikan, kemudian kita berikan santunan dari konsorsium," kata Direktur Operasional PT Hutama Karya Suroto di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018.
Ia mengatakan asuransi yang diberikan normalnya senilai 48 kali gaji. Namun, akan ada kebijakan yang bakal diinformasikan di kemudian hari oleh konsorsium.
Baca: Pembangunan Rel Ganda Jatinegara Dihentikan Sementara
Selain itu, Suroto mengaku belum tahu utuh penyebab peristiwa nahas yang menewaskan empat pekera proyek itu. Ia tidak diperbolehkan masuk ke lokasi robohnya crane.
"Saya tidak diperbolehkan masuk ke dalam. Jadi belum tahu pasti penyebabnya (crane jatuh) apa. Akan ada evaluasi," tegas dia.
Suroto menjelaskan evaluasi yang dimaksud ialah menilik kembali standar operasional prosedur (SOP). Intinya, ujar dia, SOP menjadi suatu keharusan di dalam proyek. Artinya, saat bekerja, keberadaan tim harus lengkap.
"Mulai dari dari sisi pelaksana, divisi safety dan divisi controller harus lengkap sehingga semua bisa berjalan dengan lancar. Itu kita pastikan semuanya," beber dia.
Baca: Camat Jatinegara: Pengerjaan Proyek 24 Jam Nonstop
Sayangnya, Suroto tak menjawab gamblang soal pengerjaan proyek 24 jam nonstop. Hal itu sempat disampaikan Camat Jatinegara Nasrudin Abu Bakar.
"Pengerjaan dari malam sampai pagi. Tapi sistem shift ya, bukan lembur. Beda antara shift dan lembur," tegas Suroto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)