Ilustrasi anak-anak bermain congklak. Foto: MI/ Rommy Pujianto
Ilustrasi anak-anak bermain congklak. Foto: MI/ Rommy Pujianto

Dongeng Rindu Indonesia Kecil

Pelangi Karismakristi • 19 Juli 2017 13:17
medcom.id, Jakarta: Masa kecil selalu indah diperbincangkan. Andai saja bisa menarik waktu ke saat belasan atau puluhan tahun yang lalu, mungkin Anda ingin kembali bermain bersama teman-teman di halaman kosong yang letaknya tak jauh dari rumah.
 
Aneka macam permainan tradisional pun dimainkan, ada enggrang, permainan benteng, congklak atau saling membacakan dongeng. Tentu ini momen yang begitu dirindukan di benak Anda. 
 
Tapi itu dulu, bayangkan dengan masa kecil anak-anak jaman sekarang. Sudah jarang sekali ditemui anak-anak bermain seperti jenis permainan yang pernah Anda lakukan dulu, kini mereka lebih asyik dengan gadget dan games di dalamnya.

Untungnya masih ada beberapa orang yang peduli akan hal itu. Salah satunya adalah Akhmad Muslih dan tim yang mendirikan Kampoeng Hompimpa di Tangerang. 
 
Akhmad memulai membangun arenna bermain ini ketika membuat tugas akhir perkuliahan. Hati mereka tergerak saat menyadari anak-anak era milenial ini mulai kurang minat atau bahkan lupa tentang permainan tradisional.
 
Selain Kampoeng Hompimpa, ada juga Tradisional Games Returns (TGR) yang memiliki slogan Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar. TGR di prakarsai oleh Aghnia Wahdari, berhasil melakukan gebrakan dengan menggandeng 70 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dalam menggelar kampanye kembali ke permaunan tradisional.
 
Ide awalnya yaitu bermula dari keprihatinannya terhadap anak Indonesia yang hampir tak mengenali lagi permainan tradisional. Mereka lebih memilih gadget, di mana akan memberikan dampak negatif bagi anak, salah satunya membuat cenderung individualis.
 
Tak hanya itu saja, terdapat pula Dongeng Cerita Management, yakni sebuah komunitas yang turut hadir menjaga dan melestarikan kebudayaan dan seni tradisional Indonesia. Komunitas ini memberikan cerita cerita anak-anak yang diperdengarkan melalui media boneka . Sebuah wadah yang dianggap dapat menarik minat anak-anak dalam mendengarkan dan memiliki imajinasi serta cita-cita yang dapat dibangun melalui cerita dongeng.
 
Ketiganya memiliki tujuan yang sama, yakni melestarikan permainan tradisional dan menjaga seni kebudayaan asli Indonesia. Mereka juga ingin mengkampanyekan agar membendung gadget dari anak-anak, sehingga bisa lebih berinteraksi langsung dengan teman-teman di sekitarnya.
 
Mau tahu kelanjutannya? Simak perbincangan Yovie Widianto bersama Akhmad Muslih, Aghnia Wahdari dan Iman Surahman Hadi dalam program IDEnesia Metro TV, Kamis 20 Juli 2017, pukul 21.05 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan