medcom.id, Jakarta: Kepergian Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata menjadi pukulan telak bagi sang kekasih, Dinda Venisita Verina. Apa lagi, dia sempat bermimpi menikah dengan almarhum.
"Saya sempat mimpi. Saya mimpi menikah," kata Dinda di kediaman almarhum, Jalan Klingkit, RT 05/RW 01, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis 25 Mei 2017.
Mimpi itu kini hanya sekedar bunga tidur semata. Briptu Imam gugur dalam ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, tadi malam.
Dia bercerita, Briptu Imam sejatinya sudah berencana bertamu ke rumahnya di Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, rencana itu diurungkan karena almarhum mendapatkan tugas.
"Terakhir ketemu dua Minggu yang lalu. Jarang ketemu. Dia juga bilang sorenya ingin ke rumah ingin main tapi enggak bisa karena ada tugas itu," jelas Dinda.
Sekitar 15 menit sebelum ledakan terjadi, Dinda sempat berkomunikasi dengan almarhum via aplikasi WhatsApp. Ia tak menyangka itu menjadi obrolan terakhirnya dengan sang kekasih.
"15 menit sebelumnya cuman WA 'yang'. Kemudian dibalas 'kenapa yang?' Kemudian enggak dibalas lagi," kata Dinda.
Baca: Dubes Inggris Ucapkan Duka Atas Pengeboman Kampung Melayu
Seperti diketahui, dua ledakan mengguncang Terminal Kampung Melayu, Rabu malam 24 Mei 2017. Sebanyak 15 orang menjadi korban. Lima orang tewas di lokasi.
Tiga korban meninggal adalah anggota Polri sedangkan dua lainnya diduga pelaku bom bunuh diri. Sementara itu, 10 korban lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Korps Bhayangkara masih mengolah tempat kejadian perkara. Polisi memastikan, bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan berisikan paku dan gotri. Pelaku diduga membawanya menggunakan ransel.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/1bV6ydWb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kepergian Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata menjadi pukulan telak bagi sang kekasih, Dinda Venisita Verina. Apa lagi, dia sempat bermimpi menikah dengan almarhum.
"Saya sempat mimpi. Saya mimpi menikah," kata Dinda di kediaman almarhum, Jalan Klingkit, RT 05/RW 01, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis 25 Mei 2017.
Mimpi itu kini hanya sekedar bunga tidur semata. Briptu Imam gugur dalam ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, tadi malam.
Dia bercerita, Briptu Imam sejatinya sudah berencana bertamu ke rumahnya di Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, rencana itu diurungkan karena almarhum mendapatkan tugas.
"Terakhir ketemu dua Minggu yang lalu. Jarang ketemu. Dia juga bilang sorenya ingin ke rumah ingin main tapi enggak bisa karena ada tugas itu," jelas Dinda.
Sekitar 15 menit sebelum ledakan terjadi, Dinda sempat berkomunikasi dengan almarhum via aplikasi WhatsApp. Ia tak menyangka itu menjadi obrolan terakhirnya dengan sang kekasih.
"15 menit sebelumnya cuman WA 'yang'. Kemudian dibalas 'kenapa yang?' Kemudian enggak dibalas lagi," kata Dinda.
Baca: Dubes Inggris Ucapkan Duka Atas Pengeboman Kampung Melayu
Seperti diketahui, dua ledakan mengguncang Terminal Kampung Melayu, Rabu malam 24 Mei 2017. Sebanyak 15 orang menjadi korban. Lima orang tewas di lokasi.
Tiga korban meninggal adalah anggota Polri sedangkan dua lainnya diduga pelaku bom bunuh diri. Sementara itu, 10 korban lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
Korps Bhayangkara masih mengolah tempat kejadian perkara. Polisi memastikan, bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan berisikan paku dan gotri. Pelaku diduga membawanya menggunakan ransel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)