Tanaman ganja. dok ist
Tanaman ganja. dok ist

Simak, 5 Manfaat Ganja Medis untuk Kesehatan

Adri Prima • 19 Juli 2023 16:57
Jakarta: Terlepas dari pro dan kontra soal ganja, tidak bisa dipungkiri kalau tanaman tersebut memiliki khasiat yang bermanfaat untuk tubuh. Maka dari itu, muncul istilah ganja medis yang memang diperuntukkan bagi pengobatan. 
 
Di Indonesia, belum ada legalisasi ganja medis. Namun di beberapa negara penggunaan ganja medis sudah mulai diterapkan.
 
Melansir dari halodoc, ganja mengacu pada daun, bunga, batang, dan biji kering dari tanaman rami jenis Cannabis Sativa. Ganja mengandung dua jenis bahan kimia berbeda yakni Cannabidiol (CBD) dan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC). 
 
Baca juga: Dikonsumsi Gigi Hadid, Apa Itu Ganja Medis?

Terkait manfaat ganja medis, berikut sejumlah penyakit yang bisa diobati dengan ganja medis:

1. Mengatasi sakit kronis


Ganja medis dapat mengobati nyeri kronis. Sakit yang barusan disebut adalah penyebab utama kecacatan yang menyasar lebih dari 25 juta orang dewasa di Amerika Serikat. 

Penelitian dalam jurnal The Health Effects of Cannabis and Cannabinoids, menemukan, ganja atau produk yang mengandung cannabinoid, efektif untuk menurunkan rasa nyeri kronis.

2. Mengatasi masalah kesehatan mental


Ganja medis dapat mengobati masalah kesehatan mental. Selain itu, tanaman yang punya nama lain mariyuana ini juga bisa mengatasi depresi, bipolar dan stres.
 
Adapun, penggunaan ganja medis untuk masalah kesehatan yang disebutkan di atas, tak boleh berlebihan. Sebab, akan meningkatkan dampak lain bagi tubuh.

3. Memperlambat pertumbuhan sel kanker


Ganja medis bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker. Sebab, zat aktif yang terkandung dalam cannabinoid bekerja untuk mempersempit peluang sel kanker berkembang.
 
Namun, beberapa penelitian menyebutkan, tak ada garansi ganja bisa menghilangkan kanker layaknya operasi. Oleh karenanya, penelitiannya masih terus dikembangkan.

4. Memperbaiki gejala Sklerosis Ganda


Penggunaan cannabinoid yang terdapat dalam ganja medis dalam jangka pendek dapat memperbaiki gejala kelainan motorik pengidap multiple sklerosis. Penyakit yang barusan disebut adalah penyakit yang memengaruhi otak, mata dan tulang belakang.
 
Saat sklerosis memuncak, sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf. Ini memicu penurunan koordinasi gerak tubuh sementara, bahkan permanen. Dan untuk itu, ganja medis bisa memperbaiki gejalanya.

5. Mengatasi Epilepsi


Ganja medis bisa mengatasi epilepsi. Dalam laporan Food and Drug Administration (FDA) pada Juni 2018, telah ada kesepakatan untuk menggunakan obat yang mengandung cannabinoid untuk mengobati dua jenis epilepsi langka yaitu sindrom Lennox-Gastaut dan Sindrom Dravet.
 
Penelitian lain pada 2017 menemukan penggunaan CBD juga dapat menurunkan intensitas kejang pada anak dengan gangguan sindrom Dravet. Angka yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan plasebo untuk mengatasi gangguan sindrom yang disebutkan barusan.
 
Durasi kejang yang terjadi pada pengidap sindrom dravet berlangsung lama. Kondisi ini dapat terjadi secara berulang dan berpotensi mematikan. Faktanya, 1 dari 5 anak dengan sindrom Dravet tidak bisa mencapai usia 20 tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan