Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) meningkatkan pemanfaatan sagu sebagai komoditas utama. Melalui pengembangan ekosistem ramah lingkungan, perkebunan sagu dipercaya bisa mencegah bencana alam.
"Pendekatan yang selama ini berbasis kepada tambang agar bisa beralih kepada perkebunan sagu," ujar Kepala BNPB Doni Monardo melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut dia, dengan pendekatan ramah lingkungan, Babel dapat menjadi wilayah pengekspor sagu. Doni menuturkan potensi di sektor ini masih amat luas.
Baca: Doni Monardo Curhat Anggaran BNPB Turun di Tengah Peningkatan Bencana
"Saya berharap tidak lama lagi Babel bisa mempromosikan ekspor sagu ke mancanegara karena daerah lain belum ada yang ekspor," tutur dia.
Selama ini, kata dia, Babel dikenal dengan pertambangan timah sebagai ladang perekonomian warga secara turun temurun. Namun, pertambangan meninggalkan kerusakan lingkungan yang memicu bencana.
"Dampaknya yang kita rasakan hari ini, terjadi kerusakan ekosistem. Setiap waktu ada saja persoalan yang terjadi antara program pertambangan timah, terutama yang ilegal dengan masyarakat," jelas Doni.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (
BNPB) mendorong Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) meningkatkan pemanfaatan sagu sebagai komoditas utama. Melalui pengembangan ekosistem ramah lingkungan, perkebunan sagu dipercaya bisa mencegah bencana alam.
"Pendekatan yang selama ini berbasis kepada tambang agar bisa beralih kepada perkebunan sagu," ujar Kepala BNPB Doni Monardo melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 Maret 2021.
Menurut dia, dengan pendekatan ramah lingkungan, Babel dapat menjadi wilayah pengekspor sagu. Doni menuturkan potensi di sektor ini masih amat luas.
Baca:
Doni Monardo Curhat Anggaran BNPB Turun di Tengah Peningkatan Bencana
"Saya berharap tidak lama lagi Babel bisa mempromosikan ekspor sagu ke mancanegara karena daerah lain belum ada yang ekspor," tutur dia.
Selama ini, kata dia, Babel dikenal dengan
pertambangan timah sebagai ladang perekonomian warga secara turun temurun. Namun, pertambangan meninggalkan kerusakan lingkungan yang memicu bencana.
"Dampaknya yang kita rasakan hari ini, terjadi kerusakan ekosistem. Setiap waktu ada saja persoalan yang terjadi antara program pertambangan timah, terutama yang ilegal dengan masyarakat," jelas Doni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)