Haris Azhzhar/Medcom.id/Fachri
Haris Azhzhar/Medcom.id/Fachri

Penyiksaan Anjing Canon Disebut Preseden Buruk

Anggi Tondi Martaon • 25 Oktober 2021 22:14
Jakarta: Penyiksaan anjing bernama Canon di Aceh Singkil, disebut sebagai preseden buruk. Seolah, menyiksa hingga berujung kematian hewan dianggap biasa.
 
"Oknum penyiksa harusnya diperiksa dan dihukum, yang memberikan perintah harus diperiksa karena ia harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah diperintahkan. Ini sebetulnya preseden buruk, jelek, dan jahat sekali," kata Direktur Hakasasi.id Haris Azhar kepada wartawan, Senin, 25 Oktober 2021.
 
Baca: Sahroni: Menyiksa Hewan Bisa Dipidana

Menurut dia, evakuasi hewan tak seharusnya dilakukan secara keji. Apalagi, motif tindakan tersebut terkait dengan perwujudan pariwisata halal. Haris menyebut tujuan mulia itu dicoreng perbuatan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP penyiksa anjing bernama Canon di Aceh Singkil.
 
"Dalam pembangunan wisata halal, jangankan menyiksa anjing dan membunuhnya, mengusir anjing aja juga nggak boleh. Apalagi sampai memperlakukan buruk makhluk hidup atau hewan peliharaan seperti anjing," kata dia.
 
Menurut Haris, otoritas setempat tak siap mengembangkan pariwisata halal. Sebab, kehalalan berdasarkan pada Agama Islam yang menjaga kehidupan seluruh ciptaan Allah. Di sisi lain, dia mendorong pemerintah setempat menambah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di lapangan. Sehingga, tak sembarangan memperlakukan hewan.
 
Haris meminta konsep wisata halal meniru Eropa Utara. Meski di sana bukan negara Islam, namun negara tersebut menegakkan nilai-nilai Islam. "Ya, tidak ada yang seperti masyarakat kita dengan cerita buruk tentang anjing," ujar Haris.
 
Dia mengatakan penyiksaan dan kematian anjing Canon ini jadi tamparan keras untuk Kementerian Periwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebab, perwujudan pariwisata masih jauh dari kesan humanis, ditambah dengan penyiksaan hewan. 
 
Haris juga merespons protes turis asing mengecam kematian Canon. Menurut Haris, hal tersebut wajar karena turis asing sangat menghargai hak hidup hewan. Sehingga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno diminta melakukan pembenahan sebagai solusi konkret.
 
"Percuma gembar-gembor bangkitan pariwisata karena pandemi, bila ada perilaku keji yang dilakukan oknum Satpol PP seperti itu. Ingat, jika pada hewan saja perilakunya sudah kejam, pasti dengan manusia lainnya juga begitu," kata Haris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan