Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia lebih banyak memakai GeNose C19 di stasiun dengan berpenumpang banyak. Pemeriksaan covid-19 dengan alat buatan dalam negeri tersebut diharapkan semakin merata dan meluas untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 pada pengguna kereta.
“Kami serahkan ke Direktur Utama PT KAI (Edi Sukmoro) untuk menyebar ke 10 atau 20 kota. Kami ingin ke stasiun yang penumpangnya banyak, jadi alat ini juga lebih teruji dan sosialisasi merata ke seluruh Jawa,” kata Budi dalam peninjauan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021.
Budi mengatakan penggunaan GeNose C19 juga akan dilakukan secara bertahap di stasiun-stasiun, mulai dari Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Pasar Senen Jakarta, hingga ke Semarang, Solo, Surabaya, dan Cirebon.
“Kami akan coba di tempat yang aman setelah Tugu dan Senen akan ke Surabaya, Semarang, Bandung, Solo dan kami akan ke Cirebon. Sehingga lebih challenging (menantang) dengan lebih banyak penumpang,” ujar Budi.
Budi menyebutkan pengecekan dengan GeNose C19 diberlakukan di stasiun yang tersebar di 10 kota secara bertahap. Dalam jangka waktu tertentu, penggunaan alat ini ditingkatkan menjadi 20 kota.
Baca: Cuma Alat Skrining, Perlu Ada Tes Lanjutan Usai Positif Covid-19 Lewat GeNose
Ia menambahkan, penggunaan GeNose C19 dapat menjamin protokol kesehatan selain kewajiban utama Kemenhub untuk menjamin keselamatan pelaku perjalanan. “Kita harus memastikan mereka yang melakukan perjalanan aman dari terpapar covid-19. Kami juga meminta review detail agar penggunaan GeNose C19 efektif dilakukan,” kata BUdi.
Mulai 5 Februari 2021, KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta sebagai syarat untuk naik kereta api jarak jauh. Sebelum menggunakan layanan tersebut, terdapat syarat-syarat yang perlu pelanggan ketahui agar hasilnya akurat.
Pelaku perjalanan harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, dilarang merokok, serta berpuasa (kecuali air putih) minimal 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas. Calon penumpang harus mengantre dan mendaftar sebelum diberi kantong sampel GeNose C19.
Pada layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali. Sebanyak dua kali di awal, ambil napas dan buang di dalam masker. Lalu pada saat pengambilan napas ke-3, langsung embuskan napas ke dalam kantong hingga penuh.
Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19. Hasil pemeriksaan GeNose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar tiga menit. Pemeriksaan dilakukan satu kali tanpa pengulangan.
Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3x24 jam sejak hasil pemeriksaan dicetak. Jika dinyatakan positif dalam pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang tidak diperbolehkan naik kereta api.
Jakarta: Menteri Perhubungan (
Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT Kereta Api Indonesia lebih banyak memakai GeNose C19 di stasiun dengan berpenumpang banyak. Pemeriksaan covid-19 dengan alat buatan dalam negeri tersebut diharapkan semakin merata dan meluas untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 pada pengguna kereta.
“Kami serahkan ke Direktur Utama
PT KAI (Edi Sukmoro) untuk menyebar ke 10 atau 20 kota. Kami ingin ke stasiun yang penumpangnya banyak, jadi alat ini juga lebih teruji dan sosialisasi merata ke seluruh Jawa,” kata Budi dalam peninjauan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021.
Budi mengatakan penggunaan
GeNose C19 juga akan dilakukan secara bertahap di stasiun-stasiun, mulai dari Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Pasar Senen Jakarta, hingga ke Semarang, Solo, Surabaya, dan Cirebon.
“Kami akan coba di tempat yang aman setelah Tugu dan Senen akan ke Surabaya, Semarang, Bandung, Solo dan kami akan ke Cirebon. Sehingga lebih
challenging (menantang) dengan lebih banyak penumpang,” ujar Budi.
Budi menyebutkan pengecekan dengan GeNose C19 diberlakukan di stasiun yang tersebar di 10 kota secara bertahap. Dalam jangka waktu tertentu, penggunaan alat ini ditingkatkan menjadi 20 kota.
Baca:
Cuma Alat Skrining, Perlu Ada Tes Lanjutan Usai Positif Covid-19 Lewat GeNose
Ia menambahkan, penggunaan GeNose C19 dapat menjamin protokol kesehatan selain kewajiban utama Kemenhub untuk menjamin keselamatan pelaku perjalanan. “Kita harus memastikan mereka yang melakukan perjalanan aman dari terpapar covid-19. Kami juga meminta
review detail agar penggunaan GeNose C19 efektif dilakukan,” kata BUdi.
Mulai 5 Februari 2021, KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Yogyakarta sebagai syarat untuk naik
kereta api jarak jauh. Sebelum menggunakan layanan tersebut, terdapat syarat-syarat yang perlu pelanggan ketahui agar hasilnya akurat.
Pelaku perjalanan harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, dilarang merokok, serta berpuasa (kecuali air putih) minimal 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas. Calon penumpang harus mengantre dan mendaftar sebelum diberi kantong sampel GeNose C19.
Pada layanan pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang diminta untuk mengambil napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali. Sebanyak dua kali di awal, ambil napas dan buang di dalam masker. Lalu pada saat pengambilan napas ke-3, langsung embuskan napas ke dalam kantong hingga penuh.
Kunci kantong agar udara di dalamnya tidak keluar dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19. Hasil pemeriksaan GeNose C19 ini akan keluar dalam waktu sekitar tiga menit. Pemeriksaan dilakukan satu kali tanpa pengulangan.
Hasil pemeriksaan yang menunjukkan negatif berlaku 3x24 jam sejak hasil pemeriksaan dicetak. Jika dinyatakan positif dalam pemeriksaan GeNose C19, calon penumpang tidak diperbolehkan naik kereta api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)