Kondisi Kantor Gubernur Sulbar usai diguncang gempa. Foto: Istimewa
Kondisi Kantor Gubernur Sulbar usai diguncang gempa. Foto: Istimewa

89.624 Warga Mamuju dan Majene Masih Mengungsi

Antara • 24 Januari 2021 01:50
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Sulawesi Barat melaporkan 89.624 warga di Kabupaten Mamuju dan Majene masih mengungsi. Mereka belum kembali ke rumah masing-masing pascagempa yang melanda wilayah itu pada 15 Januari 2021.
 
“Pengungsi di Kabupaten Mamuju sebanyak 60.505 orang dan Kabupaten Majene sebanyak 29.119 orang,” kata juru bicara Satgas M Natsir di Mamuju, Sabtu, 23 Januari 2021.
 
Para pengungsi itu tersebar di 249 titik pengungsian. Di Kabupaten Mamuju, pengungsian di atas 100 orang mencapai 105 titik dan di bawah 100 orang 124 titik. Di Kabupaten Majene, pengungsian di atas 100 orang mencapai 20 titik.

Baca: BMKG: Curah Hujan Ekstrem dan Lingkungan Jadi Penyebab Banjir Kalsel
 
Di Kabupaten Mamuju, para pengungsi tersebar di Kecamatan Mamuju, Simboro, Tapalang, Tapalang Barat, Kaluku, Papalang dan Balakkang. Di Kabupaten Majene, pengungsi tersebar di Kecamatan Malunda dan Ulumanda.
 
Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menyatakan jumlah korban meninggal tercatat mencapai 91 jiwa. Sebanyak 320 orang luka sangat berat dan dirawat di sejumlah rumah sakit, 426 jiwa luka berat, 240 jiwa luka sedang, dan 2.703 jiwa luka ringan.
 
“Ada tiga orang dinyatakan hilang di Kabupaten Majene dan dua orang meninggal di pengungsian,” kata Idris.
 
Gubernur Sulawesi Barat HM Ali Baal Masdar mengimbau masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene kembali ke rumah masing-masing jika kediamannya tidak rusak. Ali menyatakan tidak ada yang perlu ditakutkan masyarakat karena situasi sudah kembali aman. 
 
“Saya rasa kita harus semangat, tidak usah terlena dan takut, tapi tetap waspada,” harap Gubernur Ali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan