Jakarta: Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan publik setelah video saf campur saat salat Idulfitri. Karyawan ponpes Panji Gumilang mengungkap fakta Negara Islam Indonesia (NII) bercokol di pesantren itu.
Salah satu mantan karyawan Ponpes Al Zaytun, Firman Sidiq, mengungkapkan fakta mengejutkan tersebut. Menurutnya, hanya santri di Ponpes Al Zaytun yang bukan anggota NII.
Sementara itu, ribuan karyawan Al Zaytun dan sebagian besar wali santri merupakan anggota NII.
"Sebagian besar orang tua itu adalah anggota. Sebab saya pun contoh karyawan apalagi eksponen ya tentunya itu semua ya termasuk anggota, orang dalam gitu," tuturnya dikutip dari program Metro Pagi Primetime di Metro TV, Selasa, 11 Juli 2023.
Selama bekerja di Ponpes Al Zaytun, semua karyawan dilarang untuk berbicara tentang program NII. Khususnya kepada santri.
Firman mengaku dirinya masuk ke Ponpes Al Zaytun sebagai pegawai setelah sebelumnya bergabung dengan NII di Jakarta pada tahun 1997. Ia mengatakan ada pintu khusus bagi pegawai untuk masuk ke ponpes tersebut.
"Ya kurang lebih singkat cerita, satu tahun kemudian saya dibawa ke Al Zaytun sebagai pegawai,” ujarnya.
Firman menyebut, ada ribuan pegawai lain yang memiliki pintu masuk yang sama dengan dirinya. Yakni melalui NII dan dialihkan ke Ponpes Al Zaytun.
“Mereka berasal dari teritorial yang sama. Tapi selama di Al Zaytun, kami sudah didoktrin tidak boleh berbicara tentang program apapun tentang teritorial khususnya untuk santri tidak boleh karena santri harus clean,” ungkap Firman. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Pondok Pesantren (Ponpes)
Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan publik setelah video saf campur saat salat Idulfitri. Karyawan ponpes Panji Gumilang mengungkap fakta Negara Islam Indonesia (NII) bercokol di pesantren itu.
Salah satu mantan karyawan Ponpes Al Zaytun, Firman Sidiq, mengungkapkan fakta mengejutkan tersebut. Menurutnya, hanya santri di Ponpes Al Zaytun yang bukan anggota NII.
Sementara itu, ribuan karyawan Al Zaytun dan sebagian besar wali santri merupakan anggota NII.
"Sebagian besar orang tua itu adalah anggota. Sebab saya pun contoh karyawan apalagi eksponen ya tentunya itu semua ya termasuk anggota, orang dalam gitu," tuturnya dikutip dari program
Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Selasa, 11 Juli 2023.
Selama bekerja di Ponpes Al Zaytun, semua karyawan dilarang untuk berbicara tentang program NII. Khususnya kepada santri.
Firman mengaku dirinya masuk ke Ponpes Al Zaytun sebagai pegawai setelah sebelumnya bergabung dengan NII di Jakarta pada tahun 1997. Ia mengatakan ada pintu khusus bagi pegawai untuk masuk ke ponpes tersebut.
"Ya kurang lebih singkat cerita, satu tahun kemudian saya dibawa ke Al Zaytun sebagai pegawai,” ujarnya.
Firman menyebut, ada ribuan pegawai lain yang memiliki pintu masuk yang sama dengan dirinya. Yakni melalui NII dan dialihkan ke Ponpes Al Zaytun.
“Mereka berasal dari teritorial yang sama. Tapi selama di Al Zaytun, kami sudah didoktrin tidak boleh berbicara tentang program apapun tentang teritorial khususnya untuk santri tidak boleh karena santri harus
clean,” ungkap Firman.
(Fauzi Pratama Ramadhan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)