Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Istimewa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Istimewa

Menag: Arab Saudi Belum Mengakui Vaksin dari Tiongkok

Anggi Tondi Martaon • 30 November 2021 14:33
Jakarta: Arab Saudi hanya mengakui sejumlah vaksin sebagai syarat pelaksanaan ibadah umrah. Meski sebetulnya vaksin tersebut sudah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
 
"Vaksin China (Tiongkok) termasuk, di dalamnya adalah Sinovac yang kita pakai dan diakui oleh WHO, itu tidak diakui Saudi," kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 November 2021.
 
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyampaikan vaksin yang diakui Arab Saudi hanya empat. Yakni, Pfizer, AstraZeneca, Johnson and Johnson, dan Moderna.

Jenis vaksin ini berkaitan dengan kebijakan karantina yang dilakukan terhadap jamaah umrah. Bagi jamaah penerima empat jenis yang diakui Arab Saudi bisa langsung melaksanakan umrah tanpa harus melalui karantina.
 
"Kalau tidak menggunakan 4 vaksin yang diakui Saudi itu tetap harus karantina selama tiga hari," ungkapnya.
 
Baca:  AstraZeneca Klaim Obat Covid-19 Buatannya 83 Persen Efektif
 
Yaqut menyampaikan pemerintah Arab Saudi memberikan kelonggaran terhadap penerima vaksin yang diakui WHO. Yakni, harus mendapatkan suntikan dosis ketiga menggunakan salah satu vaksin yang diakui Arab Saudi. 
 
"Dan itu 14 hari efikasinya sebelum berangkat sudah harus divaksin dengan booster satu di antara empat itu," sebut dia. 
 
Selain menjalani karantina, jamaah yang hanya diimunisasi dengan vaksin diakui WHO harus dinyatakan negatif berdasarkan tes polymerase chain reaction (PCR). Pengetesan dilakukan pada hari kedua karantina. 
 
"Kalau hasilnya negatif, dia (jamaah) bisa langsung umrah dan sebaliknya," ujar Yaqut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan