Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus harian Omicron mulai turun di sejumlah provinsi. Termasuk, DKI Jakarta dan Bali yang mengalami tren penurunan kasus harian.
"Beberapa provinsi sebenarnya sudah turun. DKI misalnya, sekitar 1 setengah minggu yang lalu 15 ribu kasus per hari, sebelumnya turun di angka 14 ribu, sekarang sudah turun 8 ribu," ujar Budi dalam diskusi <eredam Lonjakan Kasus Omicron: Akankah Booster Menjadi Solusi? di kanal YouTube Indonesia Media, Jumat, 18 Februari 2022.
Kemudian, kasus Omicron di Bali sudah sampai puncaknya sebanyak 2.500 kasus pada seminggu lalu. Sekarang penambahan kasus sudah berkurang menjadi 1.400.
"Banten juga sudah mulai turun," ucap dia.
Namun, kata Budi, kasus covid-19 justru sedang menuju puncaknya di beberapa provinsi, seperti Pulau Jawa. Tren kasus harian masih naik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
"Jawa Barat sedang menuju ke puncak. Jawa Barat belum selesai, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY itu masih naik," kata dia.
Baca: Sejak Terdeteksi 15 Desember 2021, Kasus Omicron di Indonesia Mencapai 5.227
Dia menjelaskan Omicron memang menyebar lebih cepat daripada varian Delta. Jika dibandingkan Delta, kasus harian Omicron lebih tinggi sekitar 2-3 kali.
Namun, angka gejala berat yang dirawat di rumah sakit (RS) dan kasus kematian justru lebih rendah. Saat ini kasus harian mencapai puncak 64 ribu, tetapi pasien yang dirawat masih sekitar 33 persen.
Kapasitas RS secara nasional untuk covid-19 juga masih jauh lebih tinggi di angka 120 ribu. Artinya meski kasus Omicron tinggi, tetapi tekanan tidak seperti kasus Delta.
"Kematian hariannya, kita kemarin puncaknya 200, delta itu 2 ribu jadi 10 kali. Jadi angka-angka ini, kasus lebih tinggi bisa 2-3 kali, tapi hospitalisasi lebih rendah dan kematian juga lebih rendah," ujar dia.
Budi mengimbau agar masyarakat tidak lengah. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan wajib untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.
Jakarta: Menteri
Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus harian
Omicron mulai turun di sejumlah provinsi. Termasuk, DKI Jakarta dan Bali yang mengalami tren penurunan kasus harian.
"Beberapa provinsi sebenarnya sudah turun. DKI misalnya, sekitar 1 setengah minggu yang lalu 15 ribu kasus per hari, sebelumnya turun di angka 14 ribu, sekarang sudah turun 8 ribu," ujar Budi dalam diskusi
Kemudian, kasus Omicron di Bali sudah sampai puncaknya sebanyak 2.500 kasus pada seminggu lalu. Sekarang penambahan kasus sudah berkurang menjadi 1.400.
"Banten juga sudah mulai turun," ucap dia.
Namun, kata Budi, kasus
covid-19 justru sedang menuju puncaknya di beberapa provinsi, seperti Pulau Jawa. Tren kasus harian masih naik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY.
"Jawa Barat sedang menuju ke puncak. Jawa Barat belum selesai, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY itu masih naik," kata dia.
Baca:
Sejak Terdeteksi 15 Desember 2021, Kasus Omicron di Indonesia Mencapai 5.227
Dia menjelaskan Omicron memang menyebar lebih cepat daripada varian Delta. Jika dibandingkan Delta, kasus harian Omicron lebih tinggi sekitar 2-3 kali.
Namun, angka gejala berat yang dirawat di rumah sakit (RS) dan kasus kematian justru lebih rendah. Saat ini kasus harian mencapai puncak 64 ribu, tetapi pasien yang dirawat masih sekitar 33 persen.
Kapasitas RS secara nasional untuk covid-19 juga masih jauh lebih tinggi di angka 120 ribu. Artinya meski kasus Omicron tinggi, tetapi tekanan tidak seperti kasus Delta.
"Kematian hariannya, kita kemarin puncaknya 200, delta itu 2 ribu jadi 10 kali. Jadi angka-angka ini, kasus lebih tinggi bisa 2-3 kali, tapi hospitalisasi lebih rendah dan kematian juga lebih rendah," ujar dia.
Budi mengimbau agar masyarakat tidak lengah. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan wajib untuk melindungi diri, keluarga, dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)