Jakarta: Nama Teguh Ostenrik sudah tak asing lagi di ranah kesenian. Hasil karyanya pun tak perlu diragukan.
Pria yang sudah berkarya lebih dari 30 tahun ini memegang prinsip bahwa menjadi seorang seniman harus memiliki ide-ide kreatif agar bisa terus berkarya. Berbekal prinsip tersebut, kini Teguh berhasil dia memiliki tiga galeri pribadi yang dibuka untuk umum, yakni C-Line Gallery, Galeri Teguh, dan Bilik 3 Dharma.
Teguh mengawali karier sebagai pelukis. Karyanya pun dinilai eksentrik karena berisi kritik terhadap isu sosial dan politik Tanah Air.
Selain melukis, seniman senior Salihara itu kini juga menggeluti seni pahat atau patung. Kendati seni pahat pernah ia buat ketika mengenyam pendidikan di Berlin, Jerman, ia memiliki fantasi luar biasa dalam membuat pahatan.
Salah satu karya masterpiece seni pahatnya adalah Patung Menembus Batas yang terbuat dari tiga ornamen asli tembok Jerman. Patung yang pernah akan diresmikan 10 tahun yang lalu ini, kemudian dijadikan sebagai penghias Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Barat.
Pria berusia 50 tahun tersebut merasa patung tersebut pantas diletakkan di Ibu Kota Indonesia, tepatnya di Kalijodo, karena memiliki peristiwa yang digambarkan oleh patung ini.
Anda dapat menyaksikan kelanjutan kisahnya pada pada program IDEnesia episode Berkarya Menembus Batas, Minggu, 29 Juli 2018, pukul 21.30 WIB di Metro TV.
Jakarta: Nama Teguh Ostenrik sudah tak asing lagi di ranah kesenian. Hasil karyanya pun tak perlu diragukan.
Pria yang sudah berkarya lebih dari 30 tahun ini memegang prinsip bahwa menjadi seorang seniman harus memiliki ide-ide kreatif agar bisa terus berkarya. Berbekal prinsip tersebut, kini Teguh berhasil dia memiliki tiga galeri pribadi yang dibuka untuk umum, yakni C-Line Gallery, Galeri Teguh, dan Bilik 3 Dharma.
Teguh mengawali karier sebagai pelukis. Karyanya pun dinilai eksentrik karena berisi kritik terhadap isu sosial dan politik Tanah Air.
Selain melukis, seniman senior Salihara itu kini juga menggeluti seni pahat atau patung. Kendati seni pahat pernah ia buat ketika mengenyam pendidikan di Berlin, Jerman, ia memiliki fantasi luar biasa dalam membuat pahatan.
Salah satu karya masterpiece seni pahatnya adalah Patung Menembus Batas yang terbuat dari tiga ornamen asli tembok Jerman. Patung yang pernah akan diresmikan 10 tahun yang lalu ini, kemudian dijadikan sebagai penghias Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Kalijodo, Jakarta Barat.
Pria berusia 50 tahun tersebut merasa patung tersebut pantas diletakkan di Ibu Kota Indonesia, tepatnya di Kalijodo, karena memiliki peristiwa yang digambarkan oleh patung ini.
Anda dapat menyaksikan kelanjutan kisahnya pada pada program IDEnesia episode Berkarya Menembus Batas, Minggu, 29 Juli 2018, pukul 21.30 WIB di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)