Arundina Mart. Foto: Medcom.id/Candra
Arundina Mart. Foto: Medcom.id/Candra

Lahan Parkir Arundina Jadi Rebutan Ormas

Candra Yuri Nuralam • 21 Desember 2018 00:48
JakartaL Lokasi keributan antara anggota TNI dan Tukang parkir di Arundina Mart, Jalan Lapangan Tembak, Cibubur dua minggu lalu merupakan lahan yang sampai saat ini menjadi perebutan banyak organisasi masyarakat (ormas). Lahan ini diperebutkan lantaran menjanjikan untuk bisnis parkir. 
 
Pantauan Medcom.id, Kamis, 20 Desember 2018 siang, ada salah satu ormas terbesar yang menguasai daerah sekitar Arundina. Hal ini diperkuat dengan bendera yang berkibar di sekitar lokasi sebagai penanda.
 
Wakil Kordinator Lapangan salah satu ormas tersebut, Setianto mengatakan, lahan Arundina sedang dalam perebutan setahun terakhir. Kendati begitu, ia mengklaim, lahan tersebut merupakan lahan milik organisasinya.

"Itu ada bendera kita sebagai tanda wilayah, cuma setahun terakhir ini memang direbutin sama ormas lain karna ramai," kata Setianto kepada Medcom.id saat ditemui di sekitaran lokasi.
 
Setianto mengatakan, setahun terakhir lokasi Arundina diperebutkan oleh ormas. Tak jarang perkelahian terjadi untuk mendapatkan posisi parkir di sana.
 
"Ibaratnya sekarang itu udah lahan bebas, Arundina itu gula, kita semut. Wilayah kami saja bisa dimasukin mereka," kata Setianto.
 
Dia mengatakan ada mantan dari anggota organisasinya yang juga ikut memperebutkan Arundina. Ia menjelaskan, dalam sehari, Arundina bisa dikunjungi oleh sekitaran 50 mobil dan motor. 
 
Baca: Jejak Tersembunyi Pembakaran Mapolsek Ciracas
 
Dalam sehari Arundina bisa menghasilkan Rp100.000. Kisaran itu baru dalam satu toko, sedangkan di samping Arundina juga ada dua toko lain yang berjejer. Jika dihitung secara kasar, dalam satu hari wilayah itu bisa menghasilkan sekitar Rp300.000.
 
Namun, tukang parkir diwajibkan membayar setoran kepada oknum yang menjadi pemilik wilayah. "Saya juga suka dapat setoran," kata Setianto.
 
Setianto menolak memberitahu berapa kisaran setoran tukang parkir yang harus dibayarkan kepada dia dalam satu hari. "Setiap tempat beda-beda," katanya. Namun, Setianto diwajibkan membayar setoran juga kepada Dishub yang katanya secara resmi sebesar 25 ribu sehari. 
 
Baca: Wiranto Perintahkan Kapolri Temukan Perusak Polres Ciracas
 
"Sehari kita bayar sama Dishub, ini resmi kok dapat karcis," tutur Setianto.
 
Dalam kisaran yang besar seperti itu memang membuat daerah sekitaran Arundina Mart menjadi rebutan para ormas. Apalagi, daerah sekitaran Arundina merupakan pertigaan yang dilalui banyak kendaraan.
 
Intimidasi Antar Ormas
 
Sutianto mengatakan, usai kejadian antara tukang parkir dengan TNI, dia dan kelompoknya mendapat intimidasi dari banyak pihak. Mereka meminta untuk bertanggung jawab.
 
"Ada ormas lain ngomong ke saya untuk tanggungjawab jangan ambil uangnya saja," kata Sutianto.
 
Bahkan kata dia, hal tersebut bisa berujung dengan pertikaian maupun perkelahian. "Kemarin saya mantau di Arundina, baru foto doang saya disamperin empat orang. Kita cekcok di sana, saya ditanya dari ormas apa, tujuannya apa," kata Sutianto.
 
Baca: Dalang Perusak Mapolsek Ciracas Masih Dicari
 
Ketika ditanya ormas apa yang melakukan intimidasi, Sutianto mengatakan jika intimidasi tidak hanya datang dari salah satu ormas. Bahkan di antaranya ada yang mengaku dari pihak TNI.
 
"Banyak, ada yang ngaku dari kodim, lingkungan dan lain-lain. Kadang handphone saya di cek isinya juga sampai digeledah," tandas Sutianto.
 
Sutianto mengatakan, dia sudah diperintah oleh ketuanya untuk jangan ikut campur dengan masalah ini. "Dari pusat sudah bilang jangan ikut campur, tapi kita punya orang banyak, ibaratnya 'lo jual, gue beli', kami engga takut," kata Sutianto.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DMR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan