Presiden Jokowi mendengarkan keluhan peternak kambing dan domba di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: MTVN/M Rodhi Aulia
Presiden Jokowi mendengarkan keluhan peternak kambing dan domba di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: MTVN/M Rodhi Aulia

Jawab Keluhan Peternak Domba Kontes, Jokowi Minta tak Berjudi

M Rodhi Aulia • 27 Agustus 2016 13:54
medcom.id, Bogor: Menteri Pertanian Amran Sulaiman membawa sejumlah peternak domba dan kambing se-Indonesia bertemu Presiden Jokowi. Peternak mengungkapkan keluhan kepada Presiden Jokowi.
 
Presiden Jokowi mendengarkan semua keluhan dengan mencatat sendiri poin keluhan beserta identitas peternak. Jokowi pun menjawab keluhan itu dengan memberikan janji konkret yang tak bersayap.
 
(Baca juga: Kebun Raya Bogor Diserbu Domba 'Cantik')

Berikut sejumlah keluhan yang terlontar:
 
1. Mitos Daging Kambing tak Berkolesterol
 
Peternak dari Batu Jawa Timur Alexander mengeluhkan mitos daging kambing menyebabkan kolesterol tinggi. Padahal kata Alexander yang membuat kolesterol itu adalah jeroannya.
 
Alexander berharap Presiden Jokowi meyakinkan publik Indonesia bahwa daging kambing tidak menyebabkan kolesterol.
 
"Daging kambing lebih sehat. Saya juga tiap hari makan daging kambing. Enggak apa-apa juga. Serius. Tiap malam, nyate. Kolesterol rendah. Kambing enggak ada hubungan. Saya kira ndak. Kalau makan jeroannya, lemak gulai jeroan, iya (kolesterol tinggi)," kata Jokowi di Istana Bogor, Sabtu (27/8/2016).
 
2. Penambahan Tenaga Penyuluh
 
Imam Ghazali, peternak domba dari Singaparna, Tasikmalaya mengaku bingung ketika hewan ternaknya mengalami masalah. Imam meminta bantuan agar Presiden menyediakan penyuluh.
 
Jawab Keluhan Peternak Domba Kontes, Jokowi Minta tak Berjudi
Presiden Jokowi menemui peternak kambing dan domba kontes di lingkungan Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016).
 
Presiden langsung memerintahkan Menteri Amran menjawab keluhan Imam. Di hadapan Presiden, Amran mengaku akan segera membuka rekrutmen penyuluh untuk mengisi 20 ribu kekosongan tenaga penyuluh.
 
3. Izin Seni Ketangkasan Domba
 
Peternak yang mengaku lurah di Ciamis mengeluhkan izin penyelenggaraan seni ketangkasan domba. Pasalnya dari seni ketangkasan itu peternak lebih semangat bekerja dan dampaknya harga domba naik berkali-kali lipat hingga ratusan juta per ekor.
 
Jokowi mengaku tidak mengetahui persis alasan kepolisian mempersulit perizinan. Namun Jokowi menduga itu pasti kepolisian khawatir seni ketangkasan itu menjadi ajang judi.
 
"Saya percaya ndak ada (judi itu). Yang ditakutkan pasti itu. Feeling saya ke situ. Saya jamin ke depan tidak akan sulit. Saya perintahkan Kapolri memberikan izin," ujar Jokowi berharap kekhawatirannya tidak terjadi.
 
Jokowi juga meminta pertenak untuk tidak asal menjual domba ke negara lain. Terutama bibit unggul. Jokowi meminta agar tidak tergiur harga tinggi yang ditawarkan. Agar plasma nutfahnya terjaga dan tidak diklaim negara lain.
 
"Hati-hati. Dijaga betul. Saya titip. Yang bisa menjaga bapak dan ibu semua," ucap dia.
 
4. Harga hewan ternak tinggi
 
Hasani, peternak dari Sulawesi Barat cemburu dengan harga hewan ternak di Pulau Jawa. Pasalnya harga di Jawa relatif lebih murah. Sementara di Indonesia bagian Timur, harganya bisa tujuh kali lipat lebih mahal.
 
"Ini masalah transportasi. Biaya transport satu ekor kambing Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Bukan harga kambingnya yang mahal, tapi transportasinya," kata Hasani.
 
Presiden Jokowi tak mau menyangkal problem yang disampaikan Hasani. Ia menyadari permasalahan itu. Namun, Jokowi kembali menegaskan, pihaknya tengah berupaya membangun infrastruktur termasuk jalan raya agar harga lebih murah.
 
"Biaya transportasi di kita itu memang lebih mahal 2 hingga 2,5 kali lipat dari Malaysia dan Singapura. Kita harus turunkan harga transportasi," ujar Jokowi.
 
(Klik: Jokowi Hadiri Kontes Domba Garut di Kebun Raya Bogor)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan