Jakarta: Jumlah pasien penderita difteri yang meninggal terus bertambah. Sejak Januari hingga Desember 2017, jumlah korban meninggal mencapai 44 orang.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, total kasus difteri di Indonesia sejak Januari 2017 mencapai 910 kasus, sebanyak 44 di antaranya meninggal.
Namun, kata Jane, jumlah itu masih di bawah angka World Health Organization (WHO) yang menetapkan setiap negara harus mampu menekan angka kematian difteri di bawah 10 persen.
"Angka kematian difteri di Indonesia sebesar 4.8 persen. Artinya, sistem tata laksana kasus kita (Indonesia) sudah memadai," kata Jane kepada Medcom.id, Jumat, 29 Desember 2017.
Baca: KLB Difteri Indonesia Terbesar di Dunia
Jane menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk menekan dan mencegah menyebarnya kasuk difteri melaui out-break response immunization (ORI) di kawasan yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) difteri.
"KLB yang harus ORI kemarin di 82 kabupaten/kota. Sementara yang sudah dilakukan 12 kabupaten/kota," kata Jane.
Menurut dia, ORI yang dilakukan di kecamatan di beberapa kabupaten/kota besar berhasil memutuskan penularan difteri. "Setiap ada KLB langsung ada ORI kecamatan, langsung ada penyuntikan di sana," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0Kv3Z9RN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Jumlah pasien penderita difteri yang meninggal terus bertambah. Sejak Januari hingga Desember 2017, jumlah korban meninggal mencapai 44 orang.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, total kasus difteri di Indonesia sejak Januari 2017 mencapai 910 kasus, sebanyak 44 di antaranya meninggal.
Namun, kata Jane, jumlah itu masih di bawah angka World Health Organization (WHO) yang menetapkan setiap negara harus mampu menekan angka kematian difteri di bawah 10 persen.
"Angka kematian difteri di Indonesia sebesar 4.8 persen. Artinya, sistem tata laksana kasus kita (Indonesia) sudah memadai," kata Jane kepada
Medcom.id, Jumat, 29 Desember 2017.
Baca: KLB Difteri Indonesia Terbesar di Dunia
Jane menjelaskan, upaya yang dilakukan untuk menekan dan mencegah menyebarnya kasuk difteri melaui
out-break response immunization (ORI) di kawasan yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) difteri.
"KLB yang harus ORI kemarin di 82 kabupaten/kota. Sementara yang sudah dilakukan 12 kabupaten/kota," kata Jane.
Menurut dia, ORI yang dilakukan di kecamatan di beberapa kabupaten/kota besar berhasil memutuskan penularan difteri. "Setiap ada KLB langsung ada ORI kecamatan, langsung ada penyuntikan di sana," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)