Jakarta: Sebanyak lebih dari dua ribu bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 15 Agustus 2023. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 2.594 bencana,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) seperti dikutip Medcom.id, Rabu, 16 Agustus 2023.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 839 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 822 kejadian, tanah longsor 439 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 402 kejadian, serta kekeringan 45 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 24 kejadian, gempa bumi 21 kejadian, dan erupsi gunung api dua kejadian,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 195 orang meninggal. Kemudian, mengakibatkan 4.001.154 orang menderita dan mengungsi, 5.552 orang luka-luka, dan 10 orang hilang.
Bencana menyebabkan 24.715 rumah rusak. Rumah rusak terdiri atas 3.356 rusak berat, 3.684 rusak sedang, dan 17.675 rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 339 unit, fasilitas peribadatan 313 unit, serta fasilitas kesehatan 52 unit," tulis data tersebut.
Jakarta: Sebanyak lebih dari dua ribu bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 15 Agustus 2023. Jenis
bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 2.594 bencana,” tulis data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) seperti dikutip
Medcom.id, Rabu, 16 Agustus 2023.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 839 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 822 kejadian, tanah longsor 439 kejadian, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 402 kejadian, serta kekeringan 45 kejadian.
“Gelombang pasang dan abrasi 24 kejadian, gempa bumi 21 kejadian, dan erupsi gunung api dua kejadian,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 195 orang meninggal. Kemudian, mengakibatkan 4.001.154 orang menderita dan mengungsi, 5.552 orang luka-luka, dan 10 orang hilang.
Bencana menyebabkan 24.715 rumah rusak. Rumah rusak terdiri atas 3.356 rusak berat, 3.684 rusak sedang, dan 17.675 rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 339 unit, fasilitas peribadatan 313 unit, serta fasilitas kesehatan 52 unit," tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)