Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan kekeringan saat ini dominan dialami di sebagian wilayah Jawa Barat, dan mayoritas kabupaten atau kota di Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusdalops BNPB.
“Hingga saat ini pemerintah daerah telah melakukan langkah cepat untuk distribusi air bersih dalam memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Ini sifatnya jangka pendek mengikuti dinamika dan kondisi di lapangan. BNPB menyiapkan unit-unit mobil tangki jika daerah membutuhkan tambahan moda distribusi air bersih,” kata Suharyanto dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 13 Agustus 2023.
Selain itu, Suharyanto menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi hal ini. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi awan dan jika ada permintaan dari daerah.
Menurut Suharyanto, upaya ini sangat bergantung pada ketersediaan awan hujan. Dalam satu bulan terakhir, upaya tersebut sangat sulit dilakukan untuk kawasan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara karena sudah dalam periode puncak kemarau.
“Untuk jangka panjang, BNPB akan mendukung upaya rehabilitasi ekosistem agar daerah serapan air lebih baik untuk menghadapi kemarau di tahun-tahun mendatang,” tegas Suharyanto.
Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) Suharyanto mengatakan
kekeringan saat ini dominan dialami di sebagian wilayah Jawa Barat, dan mayoritas kabupaten atau kota di Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusdalops BNPB.
“Hingga saat ini pemerintah daerah telah melakukan langkah cepat untuk distribusi air bersih dalam memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Ini sifatnya jangka pendek mengikuti dinamika dan kondisi di lapangan. BNPB menyiapkan unit-unit mobil tangki jika daerah membutuhkan tambahan moda distribusi air bersih,” kata Suharyanto dikutip dari
Media Indonesia, Minggu, 13 Agustus 2023.
Selain itu, Suharyanto menyiapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi hal ini. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi awan dan jika ada permintaan dari daerah.
Menurut Suharyanto, upaya ini sangat bergantung pada ketersediaan awan hujan. Dalam satu bulan terakhir, upaya tersebut sangat sulit dilakukan untuk kawasan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara karena sudah dalam periode puncak kemarau.
“Untuk jangka panjang, BNPB akan mendukung upaya rehabilitasi ekosistem agar daerah serapan air lebih baik untuk menghadapi kemarau di tahun-tahun mendatang,” tegas Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
