medcom.id, Jakarta: Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakuan survei melihat penilaian publik terhadap NKRI dan ISIS. Dalam survei ini, SMRC juga melihat pemahaman publik tentang organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Yang aware dengan HTI cuma 28,2 persen," kata Pendiri SMRC Saiful Mujani di Jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 4 Juni 2017.
Sebanyak 71,8 persen masyarakat tak mengetahui keberadaan HTI. Padahal HTI sudah muncul sejak tahun 1980an. Organisasi ini juga mendaftar secara resmi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(Baca: Survei: 79% WNI tak Setuju NKRI Diganti Menjadi Khilafah)
Saiful mengatakan, dari 28,2 persen masyarakat yang mengetahui keberadaan HTI, hanya 56,7 persen yang mengetahui cita-cita dan ideologi mereka. Dari 56,7 persen masyarakat yang tahu, hanya 11,2 persen yang setuju dengan perjuangan HTI menegakkan khilafah di Tanah Air.
Saiful menambahkan, sebanyak 75,4 persen dari masyarakat tahu organisasi tersebut akan dibubarkan. Dari jumlah itu, 78,4 persen setuju dengan pembubaran tersebut.
"Yang tak setuju dengan opini pembubaran HTI sekitar 3 persen dari total populasi nasional," jelas dia.
Survei ini dilakukan terhadap warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Populasi yang dilibatkan dalam survei pun sebanyak 1500 responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Responden yang bisa diwawancarai secara valid sebanyak 90 persen, atau sekitar 1350 orang. Margin of error survei ini sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
medcom.id, Jakarta: Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakuan survei melihat penilaian publik terhadap NKRI dan ISIS. Dalam survei ini, SMRC juga melihat pemahaman publik tentang organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Yang
aware dengan HTI cuma 28,2 persen," kata Pendiri SMRC Saiful Mujani di Jalan Cisadane 8, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 4 Juni 2017.
Sebanyak 71,8 persen masyarakat tak mengetahui keberadaan HTI. Padahal HTI sudah muncul sejak tahun 1980an. Organisasi ini juga mendaftar secara resmi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(Baca:
Survei: 79% WNI tak Setuju NKRI Diganti Menjadi Khilafah)
Saiful mengatakan, dari 28,2 persen masyarakat yang mengetahui keberadaan HTI, hanya 56,7 persen yang mengetahui cita-cita dan ideologi mereka. Dari 56,7 persen masyarakat yang tahu, hanya 11,2 persen yang setuju dengan perjuangan HTI menegakkan khilafah di Tanah Air.
Saiful menambahkan, sebanyak 75,4 persen dari masyarakat tahu organisasi tersebut akan dibubarkan. Dari jumlah itu, 78,4 persen setuju dengan pembubaran tersebut.
"Yang tak setuju dengan opini pembubaran HTI sekitar 3 persen dari total populasi nasional," jelas dia.
Survei ini dilakukan terhadap warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Populasi yang dilibatkan dalam survei pun sebanyak 1500 responden yang dipilih secara
multistage random sampling.
Responden yang bisa diwawancarai secara valid sebanyak 90 persen, atau sekitar 1350 orang.
Margin of error survei ini sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)