Jakarta: Masyarakat harus memahami dan mengantisipasi penularan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 saat merayakan Iduladha 1443 Hijriah. Salah satunya, saat momen pemotongan hewan kurban.
Epidemiolog dan peneliti dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengatakan pelaksanaan ibadah iduladha dan pemotongan hewan kurban akan terhindar dari penularan BA.4 dan BA.5, jika dilaksanakan seusai sunah Nabi Muhammad SAW dan aturan agama. Sebab, sesuai aturan agama, hewan kurban tak boleh ada yang sakit dan cacat.
"Bahkan kelihatan sakit saja tidak boleh. Oleh karena itu sebaiknya dinas peternakan sudah memiliki sistem, lokasi dan pedagang yang bisa dipercaya baik pemerintah dan masyarakat memilih hewan kurban yang tersertifikasi," kata Dicky kepada Media Indonesia, Jumat, 8 Juli 2022.
Saat penyembelihan pemakaian masker menjadi sangat bermanfaat dalam situasi saat ini. Diusahakan tidak ada kerumunan dalam pembagian daging.
Sebaiknya pilih lokasi lapang yang luas dengan akses terbatas agar tidak banyak orang berkerumun. Dan pembagian daging bisa dilakukan tiga hari tasrik.
Kemudian, jemaah diimbau tetap menggunakan masker saat salat agar lebih aman. "Bisa melakukan ibadah lapang dan sebaiknya tidak banyak berkumpul dan langsung ibadah kurbannya," ujar dia.
Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan masyarakat disiplin protokol kesehatan (prokes) saat perayaan Iduladha 1443 Hijriah. Kepatuhan itu guna mencegah masyarakat dari pelbagai penyakit, termasuk covid-19.
"Disiplin prokes bukan hanya karena terkait pandemi covid-19, tapi juga mencegah penularan penyakit mulut dan kuku," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib.
Penerapan prokes bukan hanya saat salat id dan penyembelihan hewan kurban. Saat pembagian daging kurban juga harus mematuhi proke. "Tentu perlu peran kita agar semua pelaksanaan Iduladha 1443 H tetap kondusif dan aman," ujar Adib.
Selain itu, Adib meminta penyelenggara kurban menggunakan kantong ramah lingkungan dan mudah didaur ulang. Pemakaian wadah lain diizinkan selama tidak merusak lingkungan.
"Misalnya beberapa wilayah di Jawa Barat menggunakan boboko yang terbuat dari bambu. Ini sekaligus memberdayakan kreativitas masyarakat," ucap dia.
Jakarta: Masyarakat harus memahami dan mengantisipasi penularan subvarian
omicron BA.4 dan BA.5 saat merayakan Iduladha 1443 Hijriah. Salah satunya, saat momen pemotongan hewan kurban.
Epidemiolog dan peneliti dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, mengatakan pelaksanaan ibadah
iduladha dan pemotongan hewan kurban akan terhindar dari penularan BA.4 dan BA.5, jika dilaksanakan seusai sunah Nabi Muhammad SAW dan aturan agama. Sebab, sesuai aturan agama, hewan kurban tak boleh ada yang sakit dan cacat.
"Bahkan kelihatan sakit saja tidak boleh. Oleh karena itu sebaiknya dinas peternakan sudah memiliki sistem, lokasi dan pedagang yang bisa dipercaya baik pemerintah dan masyarakat memilih hewan kurban yang tersertifikasi," kata Dicky kepada
Media Indonesia, Jumat, 8 Juli 2022.
Saat penyembelihan pemakaian masker menjadi sangat bermanfaat dalam situasi saat ini. Diusahakan tidak ada kerumunan dalam pembagian daging.
Sebaiknya pilih lokasi lapang yang luas dengan akses terbatas agar tidak banyak orang berkerumun. Dan pembagian daging bisa dilakukan tiga hari tasrik.
Kemudian, jemaah diimbau tetap menggunakan masker saat salat agar lebih aman. "Bisa melakukan ibadah lapang dan sebaiknya tidak banyak berkumpul dan langsung ibadah kurbannya," ujar dia.
Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan masyarakat disiplin protokol kesehatan (prokes) saat perayaan Iduladha 1443 Hijriah. Kepatuhan itu guna mencegah masyarakat dari pelbagai penyakit, termasuk covid-19.
"Disiplin prokes bukan hanya karena terkait pandemi
covid-19, tapi juga mencegah penularan penyakit mulut dan kuku," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib.
Penerapan prokes bukan hanya saat salat id dan penyembelihan hewan kurban. Saat pembagian daging kurban juga harus mematuhi proke. "Tentu perlu peran kita agar semua pelaksanaan Iduladha 1443 H tetap kondusif dan aman," ujar Adib.
Selain itu, Adib meminta penyelenggara kurban menggunakan kantong ramah lingkungan dan mudah didaur ulang. Pemakaian wadah lain diizinkan selama tidak merusak lingkungan.
"Misalnya beberapa wilayah di Jawa Barat menggunakan boboko yang terbuat dari bambu. Ini sekaligus memberdayakan kreativitas masyarakat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)