Jakarta: Bagi jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama, Kota Madinah menjadi tempat singgah awal sebelum menunaikan ibadah haji di Makkah.
Madinah bukan hanya sekadar tempat transit, tapi juga kota penuh makna spiritual. Di sinilah Rasulullah Saw. dimakamkan, dan di sinilah pula berjuta doa dan salawat dipanjatkan.
Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, Aswadi menegaskan ada tiga hal utama yang perlu dilakukan jemaah selama di kota suci Madinah. Apa saja?
Melansir laman Kemenag, Rabu, 21 Mei 2025, berikut tiga amalan yang bisa dilakukan jemaah haji Indonesia gelombang pertama di Kota Madihah:
1. Perbanyak salam dan salawat untuk Rasulullah Saw
Berada di Madinah berarti berada dekat dengan Rasulullah. Karena itu, jemaah sangat dianjurkan untuk memberikan salam hormat dan salawat kepada Rasulullah dan para sahabatnya.
"Di Madinah, di sisi kita, ada Baginda Rasul sebagai pemimpin alam semesta ini. Sayyidul anbiya wal mursalin, orang yang paling mulia di antara sekian ciptaan yang Allah jadikan di muka bumi ini," jelas Aswadi.
Ia juga mengajak jemaah untuk berziarah dan menyampaikan salam kepada para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab, serta para syuhada yang dimakamkan di Baqi'.
“Karena itu, ketika hadir di Madinah, tentunya para jemaah ini harus memberikan salam hormat kepada Baginda Rasul beserta para Sahabat Amirul Mukminin, Sahabat Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khattab, bahkan juga diteruskan ke makam para syuhada di Baqi,” sambungnya.
2. Jangan tinggalkan salat berjamaah
Salat adalah ibadah utama yang menjadi fondasi seluruh amalan. Karena itu, jemaah diminta untuk tidak meninggalkan salat berjamaah selama di Madinah, bahkan bagi yang sedang sakit sekalipun.
"Jangan sampai (salat) ditinggalkan, sungguhpun itu jemaah yang masih dalam kondisi sakit. Kita juga memberikan tuntunan supaya yang sakit itu melaksanakan salat sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ia miliki," ucap Aswadi.
Salat berjamaah juga menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan dan kekompakan jemaah dalam menjalani aktivitas ibadah harian.
3. Perbanyak zikir dan ibadah di Raudhah
Satu lagi tempat istimewa yang wajib dikunjungi selama di Madinah adalah Raudlah, area antara rumah Nabi dan mimbar beliau yang disebut sebagai taman surga. Beribadah di sini diyakini membawa ketenangan dan perubahan batin yang mendalam.
"Harapan saya, orang-orang yang masuk Raudlah itu meskipun hanya sekali tapi disertai penuh kekhusyukan dan berkualitas. Manfaatnya tidak hanya bisa mengubah mata batinnya, tetapi juga tutur kata, bahkan perilaku dalam kehidupannya itu akan menjadi bercahaya, dan mencerahkan orang lain, untuk bisa memaknai hidup ini semakin bermanfaat untuk yang lain," terang Aswadi.
Tak hanya berdoa untuk diri sendiri, Aswadi juga mengajak jemaah untuk menyisipkan doa-doa bagi orang lain dan untuk bangsa Indonesia.
Jakarta: Bagi jemaah
haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama, Kota Madinah menjadi tempat singgah awal sebelum menunaikan ibadah haji di Makkah.
Madinah bukan hanya sekadar tempat transit, tapi juga kota penuh makna spiritual. Di sinilah Rasulullah Saw. dimakamkan, dan di sinilah pula berjuta doa dan salawat dipanjatkan.
Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, Aswadi menegaskan ada tiga hal utama yang perlu dilakukan jemaah selama di kota suci Madinah. Apa saja?
Melansir laman Kemenag, Rabu, 21 Mei 2025, berikut tiga amalan yang bisa dilakukan jemaah haji Indonesia gelombang pertama di Kota Madihah:
1. Perbanyak salam dan salawat untuk Rasulullah Saw
Berada di Madinah berarti berada dekat dengan Rasulullah. Karena itu, jemaah sangat dianjurkan untuk memberikan salam hormat dan salawat kepada Rasulullah dan para sahabatnya.
"Di Madinah, di sisi kita, ada Baginda Rasul sebagai pemimpin alam semesta ini. Sayyidul anbiya wal mursalin, orang yang paling mulia di antara sekian ciptaan yang Allah jadikan di muka bumi ini," jelas Aswadi.
Ia juga mengajak jemaah untuk berziarah dan menyampaikan salam kepada para sahabat Rasul, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab, serta para syuhada yang dimakamkan di Baqi'.
“Karena itu, ketika hadir di Madinah, tentunya para jemaah ini harus memberikan salam hormat kepada Baginda Rasul beserta para Sahabat Amirul Mukminin, Sahabat Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khattab, bahkan juga diteruskan ke makam para syuhada di Baqi,” sambungnya.
2. Jangan tinggalkan salat berjamaah
Salat adalah ibadah utama yang menjadi fondasi seluruh amalan. Karena itu, jemaah diminta untuk tidak meninggalkan salat berjamaah selama di Madinah, bahkan bagi yang sedang sakit sekalipun.
"Jangan sampai (salat) ditinggalkan, sungguhpun itu jemaah yang masih dalam kondisi sakit. Kita juga memberikan tuntunan supaya yang sakit itu melaksanakan salat sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ia miliki," ucap Aswadi.
Salat berjamaah juga menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan dan kekompakan jemaah dalam menjalani aktivitas ibadah harian.
3. Perbanyak zikir dan ibadah di Raudhah
Satu lagi tempat istimewa yang wajib dikunjungi selama di Madinah adalah Raudlah, area antara rumah Nabi dan mimbar beliau yang disebut sebagai taman surga. Beribadah di sini diyakini membawa ketenangan dan perubahan batin yang mendalam.
"Harapan saya, orang-orang yang masuk Raudlah itu meskipun hanya sekali tapi disertai penuh kekhusyukan dan berkualitas. Manfaatnya tidak hanya bisa mengubah mata batinnya, tetapi juga tutur kata, bahkan perilaku dalam kehidupannya itu akan menjadi bercahaya, dan mencerahkan orang lain, untuk bisa memaknai hidup ini semakin bermanfaat untuk yang lain," terang Aswadi.
Tak hanya berdoa untuk diri sendiri, Aswadi juga mengajak jemaah untuk menyisipkan doa-doa bagi orang lain dan untuk bangsa Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)