Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerjunkan tujuh Tim Supervisi dalam memperkuat pelaksanaan Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Tim tersebut disebar di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dokter Alexander K Ginting menjelaskan terdapat beberapa program yang akan dijalankan oleh Tim Supervisi. Seperti memastikan pelaksanaan 3T yaitu tes, penelusuran kontak erat, dan perawatan berjalan optimal.
"Perlu 3T diimplementasikan di desa bagaimana isolasi dan karantian dapat menyenangkan, artinya tidak mengganggu perekonomian mereka, tidak ganggu urusan makanan dan minum, dan tidak ganggu kegiatan sosial," ujar Alex dalam diskusi virtual, Minggu, 28 Februari 2021.
Tim Supervisi juga memastikan pembagian tugas di Posko Desa sudah sesuai. Posko Desa itu dipimpin oleh kepala desa, dibantu Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtimas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), karang taruna, dan pihak terkait lainnya.
"Covid-19 ini penting. Kalau ini tidak terkontrol di hulu akan menyebabkan di hilir terjadinya beban di rumah sakit. (Sehingga) angka kematian meningkat," tutur Alex.
Baca: Polemik Kerumunan di Maumere Dimanfaatkan Kelompok Tertentu
Seluruh program akan disesuaikan dengan permasalahan yang ada di desa atau kelurahan terkait. Sehingga permasalahan itu akan menentukan model penangan covid-19 melalui PPKM mikro.
"Kita akan perhatikan kearifan lokal yang ada di setiap desa, kita tidak bisa abaikan kearifan lokal," tuturnya.
Ia berharap kegiatan yang dilakukan Tim Supervisi dapat menjadi contoh bagi daerah di luar Jawa dan Bai. Hal ini sebagai upaya untuk memutus rantai penularan covid-19.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 menerjunkan tujuh Tim Supervisi dalam memperkuat pelaksanaan Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (
PPKM) skala mikro. Tim tersebut disebar di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dokter Alexander K Ginting menjelaskan terdapat beberapa program yang akan dijalankan oleh Tim Supervisi. Seperti memastikan pelaksanaan 3T yaitu tes, penelusuran kontak erat, dan perawatan berjalan optimal.
"Perlu 3T diimplementasikan di desa bagaimana isolasi dan karantian dapat menyenangkan, artinya tidak mengganggu perekonomian mereka, tidak ganggu urusan makanan dan minum, dan tidak ganggu kegiatan sosial," ujar Alex dalam diskusi virtual, Minggu, 28 Februari 2021.
Tim Supervisi juga memastikan pembagian tugas di Posko Desa sudah sesuai.
Posko Desa itu dipimpin oleh kepala desa, dibantu Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtimas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), karang taruna, dan pihak terkait lainnya.
"Covid-19 ini penting. Kalau ini tidak terkontrol di hulu akan menyebabkan di hilir terjadinya beban di rumah sakit. (Sehingga) angka kematian meningkat," tutur Alex.
Baca:
Polemik Kerumunan di Maumere Dimanfaatkan Kelompok Tertentu
Seluruh program akan disesuaikan dengan permasalahan yang ada di desa atau kelurahan terkait. Sehingga permasalahan itu akan menentukan model penangan covid-19 melalui
PPKM mikro.
"Kita akan perhatikan kearifan lokal yang ada di setiap desa, kita tidak bisa abaikan kearifan lokal," tuturnya.
Ia berharap kegiatan yang dilakukan Tim Supervisi dapat menjadi contoh bagi daerah di luar Jawa dan Bai. Hal ini sebagai upaya untuk memutus rantai penularan covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)