Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto.

Kemenkes tak Ingin Hepatitis Jadi Batu Sandungan

Theofilus Ifan Sucipto • 30 Juli 2019 15:24
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berharap penyakit hepatitis tidak mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Mereka ingin Tanah Air menjadi tempat yang ramah pengunjung.
 
"Nanti kalau mau masuk Indonesia harus diimunisasi (hepatitis), nama Indonesia dibawa kemana-mana," Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono saat menghadiri Peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-10 di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali, Selasa, 30 Juli 2019.
 
Anung mengatakan label itu akan mempersulit wisatawan datang ke Indonesia. Para pelancong harus menyiapkan diri tiga bulan sebelum berkunjung agar tak terjangkit penyakit itu.

"Bagi yang akan berpergian terganggu, yang dikunjungi juga tidak nyaman," ujar Anung.
 
Baca: Indonesia Paling Rentan terhadap Virus Hepatitis
 
Kasus tersebut bukan tanpa contoh. Saat wabah ebola menyerang Kongo, kata Anung, pemerintah seluruh dunia mengimbau warganya tidak berkunjung ke sana.
 
"Insyallah hepatitis tidak sampai (membuat turis) dilarang (berkunjung ke Indonesia)," ucap dia.
 
Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap virus hepatitis di Asia Tenggara, bahkan dunia. Terdapat empat faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. 
 
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia masuk dalam kategori sedang. Sementara Australia tergolong ringan.
 
"Indonesia menjadi negara kedua penderita hepatitis secara global," kata Anung. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan