Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali/AFP.
Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali/AFP.

Armada Kapal Selam Harus Dipensiunkan saat Usianya Lewat 25 Tahun

Adri Prima • 22 April 2021 16:48
Jakarta: Kapal selam TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala 402 hilang kontak saat latihan penembakan terpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 awak (49 ABK, satu komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau arsenal).
 
Seperti diketahui KRI Nanggala 402 dibuat pada 1977 dan mulai difungsikan pada 1981. Terhitung dari awal dioperasikan hingga saat ini, KRI Nanggala tercatat sudah berusia kurang lebih 42 tahun. 
 
Mengutip dari jurnal karya Wibowo H Nugroho dan Ahmad S Mujahid yang berjudul "Prediksi Umur Kelelahan Struktur Badan Tekan Kapal Selam Karena Pengulangan Perubahan Beban Hidrostatik", disimpulkan bahwa usia 42 tahun ternyata jauh melebihi batas ideal usia pemakaian armada kapal selam.  

Jurnal tersebut merekomendasikan umur kelelahan struktur badan tekan kapal selam adalah 29 tahun. "Umur kelelahan struktur badan tekan kapal selam ini adalah 29 tahun dengan asumsi kejadian beban berulang setelah 22 detik setiap harinya, yaitu saat kejadian 1 (satu) kali menyelam dan naik kepermukaan laut," demikian isi penjelasan jurnal tersebut. 
 
Selain itu, terkait dengan penggantian armada kapal selam untuk kebutuhan TNI AL, direkomendasikan untuk diganti setelah armada tersebut berusia lebih dari 25 tahun. Meski begitu, perlu adanya pemeriksaan keseluruhan pada struktur badan tekan kapal selam paling tidak 1 atau 2 kali dalam setahun.
 
"Penggunaan gading (frame) dan antar gading besar (web frame) sangat diperlukan. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan merupakan masukan yang bermanfaat bagi para pengguna/ pemilik kapal selam dan juga pihak pembuat kebijakan untuk mulai merealisasikan program pembuatan kapal selam milik bangsa Indonesia untuk menggantikan kapal selam yang telah berumur lebih dari 25 tahun," demikian kesimpulan jurnal yang terbit pada 2015 tersebut. 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan