Jakarta: Pemerintah saat ini tengah mengevaluasi negara-negara mana saja yang akan dimasukkan dalam daftar bebas visa kunjungan ke Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan saat ini ada 159 negara yang masuk daftar evaluasi penerapan bebas visa.
Selain 159 negara, ada 10 negara ASEAN yang mendapatkan bebas visa sebelumnya. Evaluasi tersebut, ujar Sandi, berbasis tiga hal yakni dievaluasi berbasis tiga hal, yaitu timbal balik, kebermanfaatan, dan keamanan.
"Rapat internal tadi memutuskan dalam 1 bulan ke depan akan melakukan evaluasi negara-negara mana yang akan dimasukkan kepada kepada bebas visa kunjungan," ujar Sandi sesuai rapat internal mengenai bebas visa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Sandi menuturkan evaluasi yang dilakukan tidak akan mengganggu sektor pariwisata terutama kunjungan turis mancanegara. Ia menyebut target kunjungan wisatawan asing sudah melampaui dari yang diharapkan. Pemerintah, terang Sandi, berhati-hati memberikan bebas visa terhadap warga negara asing.
"Kita akan sangat berhati-hati karena kita ingin wisatawan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak ekonomi yang tinggi untuk Indonesia," ucapnya.
Turis yang dibidik, imbuh dia, dengan waktu kunjungan di atas tujuh hari dengan jumlah biaya yang dikeluarkan lebih dari USD1000 per wisatawan.
"Karena walaupun target pariwisata kita sudah melampaui proyeksi batas atas atau target atas, masih banyak peluang untuk pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang akan kita lakukan," kata Sandi.
Selain bebas visa, rapat internal tersebut juga membahas penerapan Golden Visa. Sandi menjelaskan kebijakan Golden Visa sedang dalam tahap finalisasi dan akan diatur dalam peraturan pemerintah (PP).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan dalam satu atau dua pekan, kebijakan Golden Visa akan selesai. Adapun warga negara asing yang mendapatkan Golden Visa, adalah para talenta ataupun peneliti dari universitas teratas ataupun tokoh berpengaruh dunia.
"Misalnya ada orang-orang yang punya kapasitas intelektual yang tinggi, yang punya researchers (peneliti) dari top university. Orang-orang yang berpengaruh dalam apa gitu, seperti Chat GPT ya Sam Altman, ya Presiden tadi juga karena dia mau dan sering ke Indonesia ya kita kasih," ujar Luhut.
Jakarta: Pemerintah saat ini tengah mengevaluasi negara-negara mana saja yang akan dimasukkan dalam daftar
bebas visa kunjungan ke Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan saat ini ada 159 negara yang masuk daftar evaluasi penerapan bebas visa.
Selain 159 negara, ada 10 negara ASEAN yang mendapatkan bebas visa sebelumnya. Evaluasi tersebut, ujar Sandi, berbasis tiga hal yakni dievaluasi berbasis tiga hal, yaitu timbal balik, kebermanfaatan, dan keamanan.
"Rapat internal tadi memutuskan dalam 1 bulan ke depan akan melakukan evaluasi negara-negara mana yang akan dimasukkan kepada kepada bebas visa kunjungan," ujar Sandi sesuai rapat internal mengenai bebas visa di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2023.
Sandi menuturkan evaluasi yang dilakukan tidak akan mengganggu sektor pariwisata terutama kunjungan turis mancanegara. Ia menyebut target kunjungan wisatawan asing sudah melampaui dari yang diharapkan. Pemerintah, terang Sandi, berhati-hati memberikan bebas visa terhadap warga negara asing.
"Kita akan sangat berhati-hati karena kita ingin wisatawan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak ekonomi yang tinggi untuk Indonesia," ucapnya.
Turis yang dibidik, imbuh dia, dengan waktu kunjungan di atas tujuh hari dengan jumlah biaya yang dikeluarkan lebih dari USD1000 per wisatawan.
"Karena walaupun target pariwisata kita sudah melampaui proyeksi batas atas atau target atas, masih banyak peluang untuk pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang akan kita lakukan," kata Sandi.
Selain bebas visa, rapat internal tersebut juga membahas penerapan Golden Visa. Sandi menjelaskan kebijakan Golden Visa sedang dalam tahap finalisasi dan akan diatur dalam peraturan pemerintah (PP).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan dalam satu atau dua pekan, kebijakan Golden Visa akan selesai. Adapun warga negara asing yang mendapatkan Golden Visa, adalah para talenta ataupun peneliti dari universitas teratas ataupun tokoh berpengaruh dunia.
"Misalnya ada orang-orang yang punya kapasitas intelektual yang tinggi, yang punya researchers (peneliti) dari top university. Orang-orang yang berpengaruh dalam apa gitu, seperti Chat GPT ya Sam Altman, ya Presiden tadi juga karena dia mau dan sering ke Indonesia ya kita kasih," ujar Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)