Jakarta: Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi Indonesia tidak akan mengalami gelombang ketiga covid-19 akibat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Cakupan vaksinasi dan kekebalan alamiah yang tercipta di masyarakat dianggap cukup andal membendung lonjakan kasus.
"Yang hebat adalah Agustus sampai sekarang tidak ada lonjakan lagi sehingga orang bilang pandemi terkendali. Di Agustus, saya berani bilang tidak ada gelombang ketiga walaupun ada mobilitas Nataru," kata Pandu dalam diskusi daring Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 23 Desember 2021.
Pandu meyakini hal itu lantaran kekebalan masyarakat sudah mulai tinggi. Ia mencontohkan berdasarkan data survei serologi DKI Jakarta, sekitar 70 penduduk penduduk sudah memiliki imunitas. Jumlahnya kini diperkirakan lebih dari 90 persen.
"Rumah sakit kosong sekarang, permakaman statistiknya seperti sebelum pandemi. Jadi, tidak ada lonjakan kenapa kok orang masih mikir lonjakan," ujar Pandu.
Baca: RS Persahabatan Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Menurut dia, vaksinasi lengkap harus terus dikejar pemerintah untuk menguatkan kekebalan masyarakat. Meski saat ini mulai masuk varian baru omicron, Pandu meyakini tidak akan ada lonjakan di rumah sakit maupun kematian.
Kasus-kasus kematian akibat omicron yang terjadi di negara-negara lain, imbuh dia, karena mereka belum mendapat vaksinasi. Pandu sebelumnya juga mengusulkan agar libur Nataru tidak dibatasi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Masyarakat bisa bermobilitas, tetapi dengan syarat sudah divaksinasi lengkap, hasil tes negatif, penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Syarat ini menjadi harga mati untuk mencegah lonjakan kasus.
"Karena tahun lalu penularan terbesar di kluster keluarga, pertemuan sosial, ibadah, perayaan tahun baru. Kalau itu dilakukan tidak akan ada lonjakan," ucap dia.
Jakarta: Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi Indonesia tidak akan mengalami
gelombang ketiga covid-19 akibat libur
Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Cakupan vaksinasi dan kekebalan alamiah yang tercipta di masyarakat dianggap cukup andal membendung lonjakan kasus.
"Yang hebat adalah Agustus sampai sekarang tidak ada lonjakan lagi sehingga orang bilang pandemi terkendali. Di Agustus, saya berani bilang tidak ada gelombang ketiga walaupun ada mobilitas
Nataru," kata Pandu dalam diskusi daring Masyarakat Transportasi Indonesia, Kamis, 23 Desember 2021.
Pandu meyakini hal itu lantaran kekebalan masyarakat sudah mulai tinggi. Ia mencontohkan berdasarkan data survei serologi DKI Jakarta, sekitar 70 penduduk penduduk sudah memiliki imunitas. Jumlahnya kini diperkirakan lebih dari 90 persen.
"Rumah sakit kosong sekarang, permakaman statistiknya seperti sebelum pandemi. Jadi, tidak ada lonjakan kenapa kok orang masih mikir lonjakan," ujar Pandu.
Baca:
RS Persahabatan Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19
Menurut dia, vaksinasi lengkap harus terus dikejar pemerintah untuk menguatkan kekebalan masyarakat. Meski saat ini mulai masuk varian baru omicron, Pandu meyakini tidak akan ada lonjakan di rumah sakit maupun kematian.
Kasus-kasus kematian akibat omicron yang terjadi di negara-negara lain, imbuh dia, karena mereka belum mendapat vaksinasi. Pandu sebelumnya juga mengusulkan agar libur Nataru tidak dibatasi dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Masyarakat bisa bermobilitas, tetapi dengan syarat sudah divaksinasi lengkap, hasil tes negatif, penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Syarat ini menjadi harga mati untuk mencegah lonjakan kasus.
"Karena tahun lalu penularan terbesar di kluster keluarga, pertemuan sosial, ibadah, perayaan tahun baru. Kalau itu dilakukan tidak akan ada lonjakan," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)