"Saat ini, berdasarkan hasil pemantauan, tidak ada rute penerbangan dan bandara yang terdampak oleh erupsi Gunung Anak Krakatau, semua masih beroperasi secara normal,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto melalui keterangan tertulis, Rabu, 27 April 2022.
Novie mengatakan pihaknya tetap melakukan pemantauan kondisi Gunung Anak Krakatau. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sudah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga pemantau erupsi Gunung Anak Krakatau guna menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan Perum LPPNPI (AirNav Indonesia)," terang Novie.
Baca: Pemudik dengan Transportasi Umum Disarankan Pakai Masker Dobel
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, kata Novie, memiliki sistem Integrated Webbased Aeronautical Information System Handling (I-Wish). Yaitu, media koordinasi dengan pemangku kepentingan penerbangan dalam mendeteksi secara dini dampak erupsi terhadap operasional penerbangan.
Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi perkembangan pengaruh sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung berapi. Sistem itu, kata Novie, merupakan sarana koordinasi bersama dalam pengambilan keputusan terkait operasional penerbangan.
"Sebagai collaborative decision making antar-stakeholders, antara lain dalam hal adanya penutupan (tidak beroperasinya) suatu bandara karena sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung," ujar dia.