Staf program ILO Jakarta Abdul Hakim dalam diskusi dengan tema Penguatan Budaya K3 dalam Antisipasi Dampak Perubahan Iklim melalui Program K3 Nasional. Dok Istimewa
Staf program ILO Jakarta Abdul Hakim dalam diskusi dengan tema Penguatan Budaya K3 dalam Antisipasi Dampak Perubahan Iklim melalui Program K3 Nasional. Dok Istimewa

Program K3 Nasional Dinilai Dapat Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

Achmad Zulfikar Fazli • 25 April 2024 19:47
Jakarta: Perubahan iklim dinilai bisa membahayakan masa depan bila tak diantisipasi. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) nasional merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
 
“Dampak perubahan iklim terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bukan isu biasa tapi isu luar biasa. Program K3 nasional itu merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim," ujar Staf program ILO Jakarta Abdul Hakim dalam diskusi dengan tema Penguatan Budaya K3 dalam Antisipasi Dampak Perubahan Iklim melalui Program K3 Nasional, di Jakarta, Kamis, 25 April 2024.
 
Selain itu, perlu ada kesepakatan bipartit antara pengusaha dan pekerja. Hal ini sudah dilakukan beberapa negara, seperti Amerika dan Brasil.

Abdul menambahkan dampak perubahan iklim terhadap keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya masalah teknis, tapi erkait komitmen bersama. Pengusaha dan pekerja harus saling bahu membahu mencegah dampak perubahan iklim.
 
Sementara itu, Direktur Bina Riksa Norma Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan Yuli Adiratna mengatakan pihaknya melalui Permenaker Nomor 5 Tahun 2018 sudah mengatur mengenai K3 di lingkungan kerja, mengingat kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup adalah upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama di tempat kerja.
 
Yuli menegaskan penerapan K3 tidak bisa hanya dipandang sebagai regulasi, tapi harus dijadikan bentuk kewajiban dan tanggung jawab, karena ke depan perubahan iklim menjadi sangat penting dan berpengaruh pada pekerjaan.
 
“Kita masifkan sosialisasi dan juga bagaimana mengajak semua pihak dan kemudian dunia usaha, untuk selalu melakukan pengukuran dan juga pengendalian lingkungan. Maka penting edukasi sejak dini, nanti kita akan ada program sejak dini tentang K3,” ujar Yuli.
 
Baca Juga: 25 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di 25 Lokasi Seluruh Indonesia

Dari sisi pengusaha, Ketua Komite K3 Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Rima Melati mengatakan banyak perusahaan mulai berupaya mengurangi dampak pemanasan global baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini untuk menanggulangi emisi tidak meningkat dan mengatasi berbagai risiko pekerjaan yang berkaitan dengan perubahan iklim. 
 
“Kita sudah lakukan imbauan, sosialisasi, dan edukasi kepada anggota mengenai dampak dari pemanasan global, karena dampaknya akan merugikan semua orang. Belum lagi isu climate change, jadi semua masalah ini sudah kita masukkan ke dalam profil K3 nasional 2024-2029. Itu semua kami bahas, supaya kita juga bisa mengantisipasi perubahan dalam bidang K3 dan lingkungan tertunya,” ujar Rima.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekjen DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Fredy Sembiring, mengatakan serikat pekerja harus mulai memahami dampak perubahan iklim terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
 
Pihaknya juga sudah melakukan sejumlah aktivitas untuk menyosialisasikan dampak perubahan iklim terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
 
“Perubahan iklim ini tantangan bagi kita semua, kita harus antisipasi dan minimalkan bersama-sama dan kolaborasi. Kami juga sudah melakukan sejumlah Focus Group Discussion dalam rangka penguatan kapasitas sumber daya K3 serta koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan juga stakeholder,” kata Fredy.
 
Selain itu, kata dia, harus ada institusi yang bisa memberikan data rinci terkait kecelakaan kerja. Sehingga, aumber data terkait K3 berasal dari satu sumber.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan