Jakarta: Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi adanya kejadian luar biasa (KLB). Potensi KLB terjadi karena penurunan imunisasi rutin kepada anak, terutama sejak terjadinya pandemi covid-19.
"Potensi adanya kejadian luar biasa di tengah pandemi covid-19 seperti yang pernah disampaikan Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) bahwa cakupan imunisasi rutin kita mengalami penurunan terutama sejak terjadinya pandemi covid-19, sehingga anak-anak menjadi rentan terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Nadia, Rabu, 1 Desember 2021.
Data per Oktober 2021, Kemenkes mencatat baru 31,5 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia yang mencapai target imunisasi dasar lengkap. "Dan beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik atau pun sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa," ujar dia.
Nadia meminta masyarakat segera menghubungi Puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan. Anak harus mendapatkan penanganan segera.
Baca: Warga DKI Diminta Tuntaskan Imunisasi Dasar Anak Sebelum Vaksin Covid-19
Dia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya. Pengawasan penting agar pandemi covid-19 bisa dikendalikan.
Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan. Terpenting, selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
"Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan covid-19. Apa pun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi covid-19," kata Nadia.
Jakarta: Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi adanya kejadian luar biasa (KLB). Potensi KLB terjadi karena penurunan
imunisasi rutin kepada anak, terutama sejak terjadinya
pandemi covid-19.
"Potensi adanya kejadian luar biasa di tengah pandemi
covid-19 seperti yang pernah disampaikan Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) bahwa cakupan imunisasi rutin kita mengalami penurunan terutama sejak terjadinya pandemi covid-19, sehingga anak-anak menjadi rentan terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Nadia, Rabu, 1 Desember 2021.
Data per Oktober 2021, Kemenkes mencatat baru 31,5 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia yang mencapai target imunisasi dasar lengkap. "Dan beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik atau pun sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa," ujar dia.
Nadia meminta masyarakat segera menghubungi Puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan. Anak harus mendapatkan penanganan segera.
Baca:
Warga DKI Diminta Tuntaskan Imunisasi Dasar Anak Sebelum Vaksin Covid-19
Dia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya. Pengawasan penting agar pandemi covid-19 bisa dikendalikan.
Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan. Terpenting, selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
"Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan covid-19. Apa pun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, dan vaksinasi covid-19," kata Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)