Jakarta: Pemerintah kembali menekankan kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik Lebaran 2020. Perjalanan mudik di tengah pandemi virus korona (covid-19) dipastikan tidak aman.
"Perjalanan kita tidak aman. Akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala atau orang dengan gejala ringan," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 22 April 2020.
Yuri menjelaskan kondisi tersebut kemungkinan besar dialami pemudik sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman. Seperti di pom bensin, toilet, tempat persitirahatan, terminal, dan tempat umum lainnya.
Baca: Antisipasi Lonjakan Pemudik, Jalur Masuk ke Jatim Akan Disekat
Pemudik justru berpeluang besar membawa virus covid-19 karena berasal dari daerah zona merah. Kondisi tersebut dapat membahayakan masyarakat di kampung halaman.
"Marilah kita lindungi kampung halaman kita, marilah kita lindungi keluarga kita yang ada di kampung halaman," ujarnya.
Selain itu, kata Yuri, di kampung halaman pemudik diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Sehingga waktu Lebaran terbuang sia-sia karena hanya digunakan untuk karantina.
"Makna pulang kampung tidak akan pernah kita dapatkan kecuali hanya menjalankan karantina 14 Hari di kampung halaman sendiri," ucap Yurianto.
Jakarta: Pemerintah kembali menekankan kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik Lebaran 2020. Perjalanan mudik di tengah pandemi virus korona (covid-19) dipastikan tidak aman.
"Perjalanan kita tidak aman. Akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala atau orang dengan gejala ringan," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, 22 April 2020.
Yuri menjelaskan kondisi tersebut kemungkinan besar dialami pemudik sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman. Seperti di pom bensin, toilet, tempat persitirahatan, terminal, dan tempat umum lainnya.
Baca:
Antisipasi Lonjakan Pemudik, Jalur Masuk ke Jatim Akan Disekat
Pemudik justru berpeluang besar membawa virus covid-19 karena berasal dari daerah zona merah. Kondisi tersebut dapat membahayakan masyarakat di kampung halaman.
"Marilah kita lindungi kampung halaman kita, marilah kita lindungi keluarga kita yang ada di kampung halaman," ujarnya.
Selain itu, kata Yuri, di kampung halaman pemudik diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Sehingga waktu Lebaran terbuang sia-sia karena hanya digunakan untuk karantina.
"Makna pulang kampung tidak akan pernah kita dapatkan kecuali hanya menjalankan karantina 14 Hari di kampung halaman sendiri," ucap Yurianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)