Jakarta: Warga diminta terus mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik. Momentum ini jangan justru dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman.
"Ini harus menjadi perhatian bersama," kata Ketua Departemen Komunitas Kesehatan DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dita Eka Sartika di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020.
Perantau juga diminta tak memanfaatkan momentum libur sekolah atau kerja, sekadar untuk mudik. Imbauan pemerintah untuk bekerja dan belajar dari rumah patut dilaksanakan dengan baik.
"Kita tidak tahu apakah dalam perjalanan pulang atau sebelumnya, pemudik tersebut terpapar virus korona dan akhirnya menularkan kepada keluarganya di daerah," ujarnya.
Dita mengatakan Indonesia harus berkaca dari Italia. Banyak warga Italia melakukan eksodus ke berbagai daerah sebelum pemerintah menetapkan karantina nasional (lockdown). Akibatnya, mereka yang bepergian justru membawa wabah ke daerahnya masing-masing, dan berkontribusi terhadap banyaknya jumlah korban meninggal.
Baca: Warga Nekat Mudik Harus Diisolasi di Kampung Halaman
Dita menilai pemerintah Indonesia harus memberikan kebijakan yang tegas dan tepat untuk melarang mudik dadakan di tengah pandemi korona. Khususnya, bagi perantau di Jakarta dan kota-kota besar lain di pulau Jawa.
"Selain itu juga pemerintah harus segera memberikan bantuan sosial agar kelas pekerja informal dapat tetap terpenuhi kebutuhan pokok di saat kondisi physical distancing ini berlangsung," ungkapnya.
Dita meyakini pemerintah telah punya perhitungan matang menghadapi wabah korona. Termasuk, mempertimbangkan membuat contingency plan, apabila dalam satu bulan mendatang pandemi ini belum dapat teratasi. Menjadi tugas warga negara untuk mematuhi imbauan pemerintah demi kebaikan bersama.
"Memang berat untuk berbagai pihak tidak dapat pulang kampung, dan bertemu dengan keluarga di saat seperti ini. Tapi jangan membunuh keluarga kita di rumah di daerah dengan mudik dadakan," tegasnya.
Jakarta: Warga diminta terus mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik. Momentum ini jangan justru dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman.
"Ini harus menjadi perhatian bersama," kata Ketua Departemen Komunitas Kesehatan DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dita Eka Sartika di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020.
Perantau juga diminta tak memanfaatkan momentum libur sekolah atau kerja, sekadar untuk mudik. Imbauan pemerintah untuk bekerja dan belajar dari rumah patut dilaksanakan dengan baik.
"Kita tidak tahu apakah dalam perjalanan pulang atau sebelumnya, pemudik tersebut terpapar virus korona dan akhirnya menularkan kepada keluarganya di daerah," ujarnya.
Dita mengatakan Indonesia harus berkaca dari Italia. Banyak warga Italia melakukan eksodus ke berbagai daerah sebelum pemerintah menetapkan karantina nasional (
lockdown). Akibatnya, mereka yang bepergian justru membawa wabah ke daerahnya masing-masing, dan berkontribusi terhadap banyaknya jumlah korban meninggal.
Baca:
Warga Nekat Mudik Harus Diisolasi di Kampung Halaman
Dita menilai pemerintah Indonesia harus memberikan kebijakan yang tegas dan tepat untuk melarang mudik dadakan di tengah pandemi korona. Khususnya, bagi perantau di Jakarta dan kota-kota besar lain di pulau Jawa.
"Selain itu juga pemerintah harus segera memberikan bantuan sosial agar kelas pekerja informal dapat tetap terpenuhi kebutuhan pokok di saat kondisi
physical distancing ini berlangsung," ungkapnya.
Dita meyakini pemerintah telah punya perhitungan matang menghadapi wabah korona. Termasuk, mempertimbangkan membuat
contingency plan, apabila dalam satu bulan mendatang pandemi ini belum dapat teratasi. Menjadi tugas warga negara untuk mematuhi imbauan pemerintah demi kebaikan bersama.
"Memang berat untuk berbagai pihak tidak dapat pulang kampung, dan bertemu dengan keluarga di saat seperti ini. Tapi jangan membunuh keluarga kita di rumah di daerah dengan mudik dadakan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)