Jakarta: Sebanyak 414 kasus positif covid-19 varian Omicron terkonfirmasi di Indonesia hingga Selasa, 11 Januari 2022. Ketua Bidang (Kabid) Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Sonny Harry Harmadi, menyampaikan beberapa hal yang perlu dipatuhi masyarakat agar penyebaran Omicron tak makin mengganas.
"Varian Omicron ini sama dengan varian-varian sebelumnya. Maka, cara pencegahannya juga sama, yaitu dengan memperketat protokol kesehatan covid-19,” ujarnya dalam tayangan program Sisi Metropolitan di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Kabid Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 itu menegaskan masyarakat perlu kembali mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas yang tidak terlalu penting, tidak berkerumun, dan segera melengkapi vaksinasi covid-19.
Selain memperketat protokol kesehatan, Harry juga mengimbau agar posko Satgas Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan diaktifkan kembali. Ia menilai posko tersebut merupakan salah satu hal krusial dalam menangani penyebaran virus korona.
“Di level komunitas ini, nantinya akan dilakukan empat fungsi utama, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendataan,” jelas dia.
Dengan demikian, sambung Harry, akan tercipta mekanisme surveilans alias pengawasan terhadap komunitas di level tersebut. Sehingga, pemerintah setempat bisa mencegah penularan virus korona dalam bentuk yang tepat.
Harry mencontohkan salah satu bentuk pencegahan yang tepat itu adalah karantina wilayah atau micro lockdown. “Kita langsung melakukan upaya ‘mengunci’ supaya membatasi lalu lintas orang yang keluar-masuk dari wilayah tersebut,” katanya.
Baca: Hadapi Lonjakan Omicron, Ratusan Ribu Tempat Tidur Hingga Obat Covid-19 Disiagakan
Micro lockdown juga dinilai dapat mempermudah petugas kesehatan dalam mengawasi orang yang terdeteksi positif Omicron, sekaligus melakukan tracing dan testing.
"Kita akan mendorong telemedisin untuk kasus Omicron ini karena cenderung ringan (gejalanya). Pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan yang siap didistribusikan per wilayah,” tambah Harry.
Dari 414 kasus positif Omciron di Indonesia, hampir 90 persen di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan, 10-12 persen lainnya yang bukan pelaku perjalanan luar negeri, umumnya pernah kontak langsung dengan pelaku perjalanan luar negeri.
Krukut makin gencar
Sementara itu, jumlah kasus covid-19 varian Omicron di Kelurahan Krukut, Jakarta Barat, bertambah menjadi 40 orang positif covid-19. Proses tracing dan testing terus dilakukan untuk memutus penyebaran covid-19.
Camat Tamansari, Agus Sulaeman, menyebutkan 40 warga Krukut itu terkonfirmasi melalui tes PCR. Agus juga menyampaikan ada 10 orang yang positif covid-19 melalui tes antigen.
Sebanyak 40 orang tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. "Kemudian yang antigennya positif masih di wilayah," Kata Agus dalam tayangan Metro Hari ini di Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Tes antigen dan PCR kembali dilakukan di Pasar Krukut dan Lapangan SMKN 35 dengan target 500 warga. (Nurisma Rahmatika/Paulina Wijaya)
Jakarta: Sebanyak 414 kasus positif
covid-19 varian
Omicron terkonfirmasi di Indonesia hingga Selasa, 11 Januari 2022. Ketua Bidang (Kabid) Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Sonny Harry Harmadi, menyampaikan beberapa hal yang perlu dipatuhi masyarakat agar penyebaran Omicron tak makin mengganas.
"Varian Omicron ini sama dengan varian-varian sebelumnya. Maka, cara pencegahannya juga sama, yaitu dengan memperketat protokol kesehatan covid-19,” ujarnya dalam tayangan program Sisi Metropolitan di
Metro TV, Selasa, 11 Januari 2022.
Kabid Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 itu menegaskan masyarakat perlu kembali mematuhi protokol kesehatan dengan ketat. Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas yang tidak terlalu penting, tidak berkerumun, dan segera melengkapi vaksinasi covid-19.
Selain memperketat protokol kesehatan, Harry juga mengimbau agar posko Satgas Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan diaktifkan kembali. Ia menilai posko tersebut merupakan salah satu hal krusial dalam menangani penyebaran virus korona.
“Di level komunitas ini, nantinya akan dilakukan empat fungsi utama, yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendataan,” jelas dia.
Dengan demikian, sambung Harry, akan tercipta mekanisme surveilans alias pengawasan terhadap komunitas di level tersebut. Sehingga, pemerintah setempat bisa mencegah penularan virus korona dalam bentuk yang tepat.
Harry mencontohkan salah satu bentuk pencegahan yang tepat itu adalah karantina wilayah atau
micro lockdown. “Kita langsung melakukan upaya ‘mengunci’ supaya membatasi lalu lintas orang yang keluar-masuk dari wilayah tersebut,” katanya.
Baca:
Hadapi Lonjakan Omicron, Ratusan Ribu Tempat Tidur Hingga Obat Covid-19 Disiagakan
Micro lockdown juga dinilai dapat mempermudah petugas kesehatan dalam mengawasi orang yang terdeteksi positif Omicron, sekaligus melakukan tracing dan testing.
"Kita akan mendorong telemedisin untuk kasus Omicron ini karena cenderung ringan (gejalanya). Pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan yang siap didistribusikan per wilayah,” tambah Harry.