Jakarta: Survei News Research Center (NRC) Media Group News (MGN) mencatat masih ada warga yang kurang yakin dengan keamanan vaksin covid-19. Hal ini dipengaruhi informasi yang belum tuntas tersampaikan ke masyarakat.
"Ketidakyakinan bahwa vaksin aman, lantaran responden menerima informasi yang (belum lengkap) selama ini," kata Head of NRC Media Group News Ade Alawi dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Januari 2021.
Menurut Ade, berita simpang siur kerap beredar di media sosial. Terutama melalui media grup WhatsApp yang ikut memengaruhi ketidakyakinan terhadap keamanan vaksin.
Jajak pendapat NRC Media Group News menyebutkan sebanyak 46,3 persen publik yakin vaksin aman bagi kesehatan. Sedangkan responden yang tidak yakin vaksin aman tercatat 52,3 persen.
Baca: Survei Media Group News: 53% Warga Yakin Vaksin Covid-19 Mengakhiri Pandemi
Di sisi lain, survei menemukan fenomena tingkat pendidikan yang memengaruhi kepercayaan pada vaksin. Sebanyak 60 persen responden dengan pendidikan SD dan SMP justru yakin vaksin yang akan disuntikkan aman. Sisanya tidak yakin.
"Anehnya, semakin tinggi tingkat pendidikan responden malah terbalik. Responden yang berpendidikan sarjana dan pasca-sarjana malah tidak yakin bahwa vaksin aman bagi kesehatan mereka," ujar Ade.
Survei juga menunjukkan pentingnya sertifikasi halal vaksin. Sebanyak 88,4 persen setuju sertifikasi halal vaksin sangat penting.
"Hanya 11,6 persen responden yang menganggap sertifikasi halal vaksin dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) tidak terlalu penting. Hal ini bisa dipahami lantaran mayoritas responden beragama Islam," jelas Ade.
Jajak pendapat mengambil sampel 500 responden yang tersebar di 34 provinsi. Jajak pendapat menggunakan metode telepoling.
Responden pernah diwawancarai dengan metode tatap muka pada survei tentang tema lain. Responden cukup kooperatif saat diwawancarai melalui telepon.
Wawancara responden dilaksanakan pada tanggal 14-22 Desember 2020. Margin of error survei ini sekitar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jajak pendapat telepoling digelar sehubungan dengan pelaksanaan Media Group News (MGN) Summit Indonesia 2021: Solusi Maju Bersama. Acara ini akan dilaksanakan pada 27-28 Januari 2021.
Baca: 6 Lembaga Survei Catat Warga Menyambut Positif Kehadiran Vaksin Covid-19
MGN Summit merupakan sebuah hybrid event. Acara ini menggabungkan konsep off air dan online yang terbagi ke dalam beberapa sesi. Dalam setiap sesinya, hadir beberapa pembicara dari perwakilan pemerintah, pengusaha, akademisi, dan para ahli.
Salah satu elemen penting dari MGN Summit ini adalah paparan hasil survei dari NRC Media Group News. Survei dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Tanah Air. Survei akan menjadi pemantik dalam pembahasan di MGN Summit.
Ada empat hal yang disoroti dalam survei, yakni pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat, energi hijau, dan pariwisata. Di luar empat tema besar itu, MGN Summit juga akan membahas permasalahan terkini, terutama antisipasi dampak gelombang covid-19.
Jakarta: Survei News Research Center (NRC) Media Group News (
MGN) mencatat masih ada warga yang kurang yakin dengan keamanan
vaksin covid-19. Hal ini dipengaruhi informasi yang belum tuntas tersampaikan ke masyarakat.
"Ketidakyakinan bahwa vaksin aman, lantaran responden menerima informasi yang (belum lengkap) selama ini," kata Head of NRC
Media Group News Ade Alawi dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Januari 2021.
Menurut Ade, berita simpang siur kerap beredar di media sosial. Terutama melalui media grup WhatsApp yang ikut memengaruhi ketidakyakinan terhadap keamanan vaksin.
Jajak pendapat NRC Media Group News menyebutkan sebanyak 46,3 persen publik yakin vaksin aman bagi kesehatan. Sedangkan responden yang tidak yakin vaksin aman tercatat 52,3 persen.
Baca:
Survei Media Group News: 53% Warga Yakin Vaksin Covid-19 Mengakhiri Pandemi
Di sisi lain, survei menemukan fenomena tingkat pendidikan yang memengaruhi kepercayaan pada vaksin. Sebanyak 60 persen responden dengan pendidikan SD dan SMP justru yakin vaksin yang akan disuntikkan aman. Sisanya tidak yakin.
"Anehnya, semakin tinggi tingkat pendidikan responden malah terbalik. Responden yang berpendidikan sarjana dan pasca-sarjana malah tidak yakin bahwa vaksin aman bagi kesehatan mereka," ujar Ade.
Survei juga menunjukkan pentingnya sertifikasi halal vaksin. Sebanyak 88,4 persen setuju sertifikasi halal vaksin sangat penting.
"Hanya 11,6 persen responden yang menganggap sertifikasi halal vaksin dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) tidak terlalu penting. Hal ini bisa dipahami lantaran mayoritas responden beragama Islam," jelas Ade.