Ilustrasi nyamuk aedes aegypti pembawa penyakit demam berdarah. Antara/Anis Efizudin
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti pembawa penyakit demam berdarah. Antara/Anis Efizudin

104 Jiwa Meninggal Akibat DBD

Candra Yuri Nuralam • 11 Maret 2020 17:02
Jakarta: Sebanyak 104 jiwa meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) hingga Rabu, 11 Maret 2020. Kasus kematian akibat DBD paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
"Di NTT ada 32 orang meninggal karena DBD," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu 11 Maret 2020.
 
Provinsi dengan korban jiwa terbanyak disusul Jawa Barat 15 orang, Jawa Timur 13 orang, Lampung 11 orang, Jawa Tengah 4 orang, Bengkulu 3 orang, dan Sulawesi Utara 3 orang.

Sementara, DBD di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara masing-masing dengan dua kasus kematian karena DBD.
 
"Paling sedikit ada di daerah Jambi, Kepri, Babel, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat. Totalnya satu kasus meninggal," ujar Nadia.
 
Baca: Jakarta Masuk Zona Merah DBD
 
Nadia mengatakan perbedaan jumlah kasus ini terjadi lantaran perbedaan iklim tiap daerah. Iklim mempengaruhi populasi nyamuk Aedes aegypti.
 
Jumlah kasus demam berdarah di Indonesia per 11 Maret 2020 mencapai 17.820 kasus. Provisi Lampung menempati posisi tertinggi dengan 3.431 kasus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan