Ilustrasi. Jemaah haji Indonesia. Foto: Branda Antara.
Ilustrasi. Jemaah haji Indonesia. Foto: Branda Antara.

Sebagian Besar Jemaah Haji Indonesia Berpenyakit

Windy Diah Indriantari • 12 April 2023 06:25
Jakarta: Jemaah calon haji Indonesia memiliki profil kesehatan yang rentan, sebagian besar memiliki riwayat penyakit. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Haji, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan, Liliek Marhaendro Susilo, saat memberi arahan dalam Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 M.
 
"Rata-rata sekitar 70% jemaah haji kita punya riwayat penyakit. Dan, itu masih akan sama pada tahun ini," ujar Liliek di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa malam, 11 April 2023..
 
Liliek membeberkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penyakit yang paling banyak diderita jemaah yakni penyakit yang menjadi faktor risiko serangan jantung, stroke, dan pneumonia.

Dengan riwayat penyakit, jemaah harus menyesuaikan kegiatan ibadah dengan kondisi tubuh. Mereka diharapkan tidak memaksakan melakukan banyak ibadah yang bukan ibadah wajib haji.
 
"Di masa pra-Armuzna (Arafah, Muzdaifah, Mina), jemaah  belum banyak kegiatan yang wajib. Ini yang harus kita perhatikan. Mereka banyak melakukan ibadah sunah sehingga kelelahan," papar Liliek.
 
Kondisi memaksakan melakukan ibadah sunah turut berkontribusi pada merosotnya kondisi kesehatan pasca-Armuzna. Angka kematian pada periode tersebut melonjak.
Baca: Kemenkes Atur Strategi Tekan Kematian Jemaah Haji

Liliek meminta petugas haji mengedukasi jemaah agar lebih fokus menyiapkan fisik untuk ibadah haji. Dengan begitu, jemaah bisa menjalankan wukuf, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah di Mina dengan baik.
 
"Beri pengertian kepada jemaah agar mereka selalu bugar, sehingga di masa Armuzna, mereka di puncak kebugaran, bukan puncak kelelahan," jelas dia.
 
Menurut data Kemenkes, indeks kematian per 1.000 jemaah Indonesia sebesar 2,02 pada 2016; 2,98 pada 2017; 1,75 pada 2018; 1,96 pada 2019; dan 0,89 pada 2022. Angka-angka tersebut tertinggi di antara negara-negara pengirin jemaah haji terbanyak, seperti Pakistan, Bangladeah, India, dan Malaysia.
 
Kemenkes juga mencatat jumlah kematian terbanyak terjadi di RS Arab Saudi. Yang cukup mengkhawatirkan, pondokan atau penginapan jemaah menjadi lokasi dengan angka kematian terbanyak kedua. Oleh sebab itu, tim kesehatan semakin didekatkan ke jemaah. Tahun ini, pos kesehatan akan dibuka di tiap hotel atau penginapan. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan