Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan membuka pos kesehatan di tiap hotel, pondokan, hingga tenda tempat jemaah haji menginap. Hal itu untuk mencegah kematian jemaah yang mencapai puncaknya pasca-Mina.
Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Haji, Sekretariat Jenderal Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan satu kamar di tiap hotel akan dijadikan ruangan untuk klinik kesehatan dengan empat tempat tidur.
"Tempatnya di dekat lobi agar mudah diakses dari luar hotel, ketika jemaah pulang dan dari dalam hotel. Jemaah bisa berkonsultasi sebelum pergi beribadah agar jemaah tidak kelelahan," tutur Liliek saat memberi arahan dalam Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 M, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa malam, 11 April 2023.
Liliek menerangkan kegiatan ibadah pra-Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) banyak berkontribusi dengan kondisi kelelahan jemaah. Mereka melakukan umrah sunah berkali-kali tanpa menyesuaikan dengan kondisi kesehatan.
Bahkan, ada peran pembimbing ibadah yang membuat jemaah memaksakan diri. "Ketika di KKHI (Kantor Kesehatan Haji Indonesia), ada pasien yang sudah boleh pulang setelah dirawat tapi ingin tetap tinggal di KKHI. Dia takut dipaksa pembimbing umrah sunah berkali-kali, sedangkan dia merasa kecapekan," tutur Liliek.
Kondisi jemaah semakin lemah ketika di Armuzna yang juga menuntut kegiatan ibadah fisik. Liliek mengungkap periode kritis jemaah yakni pasca-Armuzna.
Baca: Pemerintah Tetapkan Biaya Haji 2023, Tiap Embarkasi Berbeda |
Dia mengungkap terjadi peningkatan angka kematian harian mulai dari hari ke-28 hingga ke-40. Puncaknya pada akhir Armuzna hingga hari ke-5 pasca-Armuzna.
"Angka kematian terendah di 2022. Tapi kalau kita bandingkan dengan beberapa negara pengirim jemaah terbanyak, Pakistan, Bangladesh, India, angka kematian kita masih sangat tinggi. Dibandingkan dengan Malaysia juga sama," papar Liliek.
Menurut data Kemenkes, indeks kematian per 1.000 jemaah Indonesia sebesar 2,02 pada 2016; 2,98 pada 2017; 1,75 pada 2018; 1,96 pada 2019; dan 0,89 pada 2022. Liliek mengatakan tim kesehatan akan mendirikan lima pos kesehatan satelit di Arafah. Pihak Arab Saudi juga menerjunkan 70 dokter.
"Kita dirikan pos kesehatan yang lokasinya dekat dengan tenda jemaah. Kita menyiapkan dua ambulans statis di mulut terowongan Mina. Ada tiga pos ditempati teman-teman dari EMT, mereka akan berpatroli secara bergantian, dengan cara mereka sweeping," papar Liliek.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di