Jakarta: Polda Metro Jaya menerima surat pemberitahuan aksi massa dari Barisan Nusantara Pembela Tauhid. Mereka berencana menggelar aksi di Gedung Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
"Besok acaranya pukul 13.00 WIB di Kemenko Polhukam sasarannya. Titik kumpulnya di Patung Kuda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 25 Oktober 2018.
Menurut dia, dari surat pemberitahuan, aksi akan diikuti seribu orang. Aparat kepolisian dipastikan akan mengamankan aksi tersebut. Namun, Argo belum bisa memastikan personel yang akan dikerahkan.
"(Jumlah personel) sedang disusun, kita akan mengamankan kegiatan itu," ujar dia.
Baca: Pengibaran Bendera HTI Sistematis dan Terencana
Aksi ini merespons pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang disebut dilakukan oleh kader Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) di Garut, Jawa Barat. Gerakan Pemuda (GP) Ansor sudah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena telah membuat gaduh.
GP Ansor menekankan yang dibakar adalah bendara HTI. Organisasi masyarakat (ormas) itu telah dilarang oleh pemerintah.
Jakarta: Polda Metro Jaya menerima surat pemberitahuan aksi massa dari Barisan Nusantara Pembela Tauhid. Mereka berencana menggelar aksi di Gedung Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
"Besok acaranya pukul 13.00 WIB di Kemenko Polhukam sasarannya. Titik kumpulnya di Patung Kuda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 25 Oktober 2018.
Menurut dia, dari surat pemberitahuan, aksi akan diikuti seribu orang. Aparat kepolisian dipastikan akan mengamankan aksi tersebut. Namun, Argo belum bisa memastikan personel yang akan dikerahkan.
"(Jumlah personel) sedang disusun, kita akan mengamankan kegiatan itu," ujar dia.
Baca: Pengibaran Bendera HTI Sistematis dan Terencana
Aksi ini merespons pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang disebut dilakukan oleh kader Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) di Garut, Jawa Barat. Gerakan Pemuda (GP) Ansor sudah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena telah membuat gaduh.
GP Ansor menekankan yang dibakar adalah bendara HTI. Organisasi masyarakat (ormas) itu telah dilarang oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)