Jakarta: Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri untuk memastikan gejala virus korona (covid-19) masih sangat minim. Hal ini membuat pemerintah kewalahan.
"Tidak semua masyarakat sadar kalau batuk atau flu, biasanya minum obat di pinggir jalan terus pulang tidur," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dalam acara Crosscheck by Medcom.id, di Upnormal Coffee Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 8 Maret 2020.
Menurut dia, masyarakat harus rajin memeriksa diri ke pusat kesehatan setempat. Hal ini diperlukan agar pemerintah mempunyai data pasti penyebaran korona di Indonesia.
"Peran serta masyarakat dan tanggung jawab melaporkan ke pusat kesehatan atau rumah sakit itu penting," ujar Ngabalin.
Dia meminta masyarakat tidak melakukan kebiasaan itu pascavirus korona menghebohkan Tanah Air. Indonesia khawatir kebobolan jika masyarakat terus malas memeriksa kesehatan rumah sakit.
Grafis Medcom.id
Baca: WNI Jadi Kasus ke-133 Covid-19 di Singapura
Masyarakat juga diharap tidak takut dengan biaya jika positif terinfeksi virus korona. Masalah pengobatan untuk pasien positif korona sudah dijamin negara.
"Negara hadir, pemerintah hadir, dari anggaran dan pendapatan yang disiapkan," tegas dia.
Jakarta: Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri untuk memastikan gejala virus korona (covid-19) masih sangat minim. Hal ini membuat pemerintah kewalahan.
"Tidak semua masyarakat sadar kalau batuk atau flu, biasanya minum obat di pinggir jalan terus pulang tidur," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dalam acara Crosscheck by
Medcom.id, di Upnormal Coffee Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 8 Maret 2020.
Menurut dia, masyarakat harus rajin memeriksa diri ke pusat kesehatan setempat. Hal ini diperlukan agar pemerintah mempunyai data pasti penyebaran korona di Indonesia.
"Peran serta masyarakat dan tanggung jawab melaporkan ke pusat kesehatan atau rumah sakit itu penting," ujar Ngabalin.
Dia meminta masyarakat tidak melakukan kebiasaan itu pascavirus korona menghebohkan Tanah Air. Indonesia khawatir kebobolan jika masyarakat terus malas memeriksa kesehatan rumah sakit.
Grafis Medcom.id
Baca:
WNI Jadi Kasus ke-133 Covid-19 di Singapura
Masyarakat juga diharap tidak takut dengan biaya jika positif terinfeksi virus korona. Masalah pengobatan untuk pasien positif korona sudah dijamin negara.
"Negara hadir, pemerintah hadir, dari anggaran dan pendapatan yang disiapkan," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)