Jakarta: Heboh kabar warga Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi dimintai sejumlah uang saat akan menukarkan kupon daging kurban. Kejadian ini juga viral hingga menjadi perbincangan di media sosial.
Beberapa warga mengaku dimintai uang sebesar Rp15 ribu oleh panitia kurban. Di kupon itu terdapat stempel nama Organisasi Ikatan Pemulung Indonesia dan stempel majelis taklim.
Warga juga mengaku praktik ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan tahun sebelumnya pernah dikenakan biaya yang lebih besar mencapai Rp35 ribu.
"Ada pembagian kupon. Tapi saya harus nebus Rp15 ribu dapat satu kantong daging, beratnya sekitar satu kilogram. Tahun lalu Rp35 ribu cuman ada berasnya," kata Aming selaku warga Cikiwul.
Klarifikasi panitia kurban
Panitia kurban setempat membenarkan telah meminta warga untuk menebus dengan Rp15 ribu. Nominal tersebut untuk menutupi biaya operasional pemotongan.
Seorang panitia bernama Tarmin mengaku ia yang membantu mencarikan orang untuk berkurban di wilayah tersebut.
"Kami ingin menyampaikan bahwa untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan untuk menetel-netel sapi itu dan makanya dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15 ribu. Tetapi tidak karena hanya secukupnya untuk itu saja," ujar Tarmin.
Jakarta: Heboh kabar warga Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi dimintai sejumlah uang saat akan menukarkan kupon daging
kurban. Kejadian ini juga
viral hingga menjadi perbincangan di media sosial.
Beberapa warga mengaku dimintai uang sebesar Rp15 ribu oleh panitia kurban. Di kupon itu terdapat stempel nama Organisasi Ikatan Pemulung Indonesia dan stempel majelis taklim.
Warga juga mengaku praktik ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan tahun sebelumnya pernah dikenakan biaya yang lebih besar mencapai Rp35 ribu.
"Ada pembagian kupon. Tapi saya harus nebus Rp15 ribu dapat satu kantong daging, beratnya sekitar satu kilogram. Tahun lalu Rp35 ribu cuman ada berasnya," kata Aming selaku warga Cikiwul.
Klarifikasi panitia kurban
Panitia kurban setempat membenarkan telah meminta warga untuk menebus dengan Rp15 ribu. Nominal tersebut untuk menutupi biaya operasional pemotongan.
Seorang panitia bernama Tarmin mengaku ia yang membantu mencarikan orang untuk berkurban di wilayah tersebut.
"Kami ingin menyampaikan bahwa untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan untuk menetel-netel sapi itu dan makanya dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15 ribu. Tetapi tidak karena hanya secukupnya untuk itu saja," ujar Tarmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)