Jakarta: Paparan zat radioaktif disebut berbahaya bagi kesehatan. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menyebut zat radioaktif bisa menyebabkan kanker.
"Umumnya zat radioaktif dapat menyebabkan kanker seperti leukimia ataupun limfoma (kanker kelenjar getah bening)," kata Ari di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2020
Paparan zat radioaktif, kata dia, juga dapat menyebabkan pembengkakan pada usus. Paparan radioaktif pun bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
"Dampaknya cukup berbahaya, tergantung organ mana yang terpapar zat radioaktif," jelas dia.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melaporkan adanya paparan zat radioaktif Cesium-137 di wilayah Tangsel. Hasil pengujian pada beberapa lokasi didapati kesimpulan peningkatan radiasi zat radioaktif terjadi di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
Petugas melakukan pembersihan di area paparan zat radioaktif cesium 137. (Foto: Medcom.id/Farhan Dwitama)
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan menegaskan zat radioaktif tersebut tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy yang terletak di kawasan Serpong.
Cesium 137 adalah produk fisi yang berada di bahan bakar dan hanya akan terlepas jika ada kejadian yang melibatkan kerusakan bahan bakar. Batan dan Bapeten terus melakukan upaya pembersihan di lokasi tersebut.
Hingga hari ini, sebanyak 115 drum berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terpapar telah dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif. Selain itu, dilakukan juga pengecekan kondisi kesehatan warga di wilayah itu.
Jakarta: Paparan zat radioaktif disebut berbahaya bagi kesehatan. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ari Fahrial Syam menyebut zat radioaktif bisa menyebabkan kanker.
"Umumnya zat radioaktif dapat menyebabkan kanker seperti leukimia ataupun limfoma (kanker kelenjar getah bening)," kata Ari di Jakarta, Selasa, 18 Februari 2020
Paparan zat radioaktif, kata dia, juga dapat menyebabkan pembengkakan pada usus. Paparan radioaktif pun bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
"Dampaknya cukup berbahaya, tergantung organ mana yang terpapar zat radioaktif," jelas dia.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melaporkan adanya paparan zat radioaktif Cesium-137 di wilayah Tangsel. Hasil pengujian pada beberapa lokasi didapati kesimpulan peningkatan radiasi zat radioaktif terjadi di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
Petugas melakukan pembersihan di area paparan zat radioaktif cesium 137. (Foto: Medcom.id/Farhan Dwitama)
Kepala
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan menegaskan zat radioaktif tersebut tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy yang terletak di kawasan Serpong.
Cesium 137 adalah produk fisi yang berada di bahan bakar dan hanya akan terlepas jika ada kejadian yang melibatkan kerusakan bahan bakar. Batan dan Bapeten terus melakukan upaya pembersihan di lokasi tersebut.
Hingga hari ini, sebanyak 115 drum berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terpapar telah dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif. Selain itu, dilakukan juga pengecekan kondisi kesehatan warga di wilayah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)