MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
MGN Summit Indonesia 2021: Publick Heath-Vaccine What to Expect varian baru virus covid-19. (Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)

Mutasi B.1.617 Tak Ditemukan di Indonesia Hingga Laporan Azis Syamsuddin Mulai Ditelaah MKD

Juven Martua Sitompul • 01 Mei 2021 07:16
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan mutasi lokal dari India, B.1.617, tak ditemukan di Indonesia. Hal ini didapat setelah whole genome sequencing usai 12 warga negara (WN) India tiba di Indonesia diperiksa.
 
"Belum ditemukan varian tersebut di Indonesia," kata juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito saat dihubungi, Jakarta, Jumat, 30 April 2021.
 
Hasil ini didapat setelah satu minggu pemeriksaan. Uji ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya mutasi baru.
 
"Sejauh ini dari sampel yang dimasukkan untuk dilakukan sequencing tidak ada yang terdeteksi varian B.1.617 yang merupakan varian asal India," ujarnya.
 
Baca: Satgas: Mutasi B.1.617 Asal India Tak Ditemukan di Indonesia

Artikel terkait mutasi virus ini paling ditilik pembaca di Kanal Nasional Medcom.id. Di sisi lain, pembaca juga menyoroti kabar teranyar dari kasus penggunaan alat rapid test bekas.
 
Para tersangka kasus penggunaan alat uji cepat antigen bekas di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara, sudah diamankan polisi. Kelima tersangka berinisial PM, DP, SP, MR, dan RN. Semuanya bekerja di PT Kimia Farma Diagnostik.
 
Berdasarkan penelusuran, praktik penggunaan alat rapid test bekas pakai yang kembali digunakan untuk penumpang bandara tersebut ternyata sudah berlangsung cukup lama, yaitu sejak Desember 2020.
 
Bahkan dari hasil pekerjaan kotor itu, pelaku meraup keuntungan hingga Rp1,8 Miliar. "Kurang lebih yang kami hitung kalau dari Desember 2020, perkiraan kami Rp1,8 miliar," kata Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra.
 
Baca: Penggunaan Alat Rapid Test Bekas di Bandara Kualanamu Sejak Desember 2020
 
Berita populer selanjutnya, yakni terkait skandal suap di Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai yang menyeret Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mulai memeriksa laporan yang masuk terhadap Azis.
 
Azis dilaporkan terkait dugaan keterlibatan dalam kasus suap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Stepanus Robin Pattuju. "Jadi, hari ini sekarang lagi sedang pemeriksaan berkas syarat formal," kata Wakil Ketua MKD Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 30 April 2021.
 
Politikus Gerindra itu menyebut laporan bakal ditindaklanjuti usai masa reses. DPR kembali memulai masa sidang pada 5 Mei 2021.
 
Baca: MKD Mulai Periksa Laporan Soal Azis Syamsuddin
 
Dia menegaskan MKD bakal netral menindaklanjuti pelaporan terhadap Azis. Pihaknya bekerja sesuai aturan.
 
"Kita ini kan penegak kehormatan dan keluhuran martabat, tidak mungkin kami melaksanakan tugas di luar koridor itu," ujar dia.
 
Informasi soal mutasi virus, kasus alat rapid test bekas pakai, hingga pengusutan suap Wali Kota Tanjungbalai masih terus diperbarui. Klik di sini untuk mendapatkan berita terbaru dari Kanal Nasional Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan