medcom.id, Tangerang: Suwandi, 20, masih trauma melihat kobaran api. Dia satu dari sekian korban selamat dari insiden maut ledakan pabrik petasan di Kosambi, Tangerang.
Kobaran api melukai lengan kanan dan sebagian lehernya. Kini ia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Husada Tangerang. Nasibnya masih lebih beruntung dibandingkan teman-temanya yang terpanggang hidup-hidup.
Ia beruntung tak berada didalam ruangan asal api muncul. Dirinya berada di luar ruangan. Saat insiden ledakan terjadi, ia masih sempat menyelamatkan diri keluar.
"Saya keadaan di depan jadi saya lewat depan," kata Suwandi saat dihubungi wartawan, Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca juga: Bekerja di Pabrik Mercon Kosambi Hanya Bermodal KTP
Suwandi ingat benar titik ledakan api berasal dari dalam sebuah ruangan dekat ruang mesin. Kebetulan, ruangan tersebut tak jauh dari ruangan pengemasan kembang api. "Posisi ada di pinggir. Sebelah kanan dekat ruang mesin. Enggak jauh dari situ," ucap dia.
Usai terjadi ledakan ia langsung meraih pintu keluar. Ledakan terjadi mengakibatkan lontaran-lontaran api berterbangan. Nahas, Suwandi terluka di tangan dan leher.
Baca juga: Pabrik Kembang Api di Tangerang Pekerjakan Anak di Bawah Umur
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak, kemarin. Peristiwa ini merenggut nyawa 47 orang dan 39 orang lainnya terluka.
Sudah tiga orang diperiksa terkait ledakan. Satu diantaranya, bernama Ester yang bertindak sebagai penanggung jawab pekerja. Rencananya, Polisi akan memanggil bos PT Panca Buana Cahaya yang kini sedang berada di Malaysia.
medcom.id, Tangerang: Suwandi, 20, masih trauma melihat kobaran api. Dia satu dari sekian korban selamat dari insiden maut ledakan pabrik petasan di Kosambi, Tangerang.
Kobaran api melukai lengan kanan dan sebagian lehernya. Kini ia masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Husada Tangerang. Nasibnya masih lebih beruntung dibandingkan teman-temanya yang terpanggang hidup-hidup.
Ia beruntung tak berada didalam ruangan asal api muncul. Dirinya berada di luar ruangan. Saat insiden ledakan terjadi, ia masih sempat menyelamatkan diri keluar.
"Saya keadaan di depan jadi saya lewat depan," kata Suwandi saat dihubungi wartawan, Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca juga: Bekerja di Pabrik Mercon Kosambi Hanya Bermodal KTP
Suwandi ingat benar titik ledakan api berasal dari dalam sebuah ruangan dekat ruang mesin. Kebetulan, ruangan tersebut tak jauh dari ruangan pengemasan kembang api. "Posisi ada di pinggir. Sebelah kanan dekat ruang mesin. Enggak jauh dari situ," ucap dia.
Usai terjadi ledakan ia langsung meraih pintu keluar. Ledakan terjadi mengakibatkan lontaran-lontaran api berterbangan. Nahas, Suwandi terluka di tangan dan leher.
Baca juga: Pabrik Kembang Api di Tangerang Pekerjakan Anak di Bawah Umur
Gudang petasan di Desa Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang meledak, kemarin. Peristiwa ini merenggut nyawa 47 orang dan 39 orang lainnya terluka.
Sudah tiga orang diperiksa terkait ledakan. Satu diantaranya, bernama Ester yang bertindak sebagai penanggung jawab pekerja. Rencananya, Polisi akan memanggil bos PT Panca Buana Cahaya yang kini sedang berada di Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIT)