Jakarta: Presiden Joko Widodo ingin destinasi wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi lokasi perhelatan KTT APEC dan G20 Summit pada 2023. Tujuannya, mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia internasional.
“Semuanya kita siapkan dan kita harapkan akhir tahun ini selesai. Sehingga 2021 itu langsung Kementerian Pariwisata bisa promosi besar-besaran," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Jokowi menjelaskan Labuan Bajo harus bebas dari sampah demi meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Sejumlah kapal akan dikirim untuk mengambil sampah hingga ke bawah laut.
“Kementerian PU akan menyiapkan incenerator dan tempat pembuangan akhir. Paling penting juga pendidikan masyarakat mengenai budaya (mengolah) sampah,” terang dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menuntaskan kendala air bersih di destinasi super prioritas itu dengan menambah 100 mililiter air per detik. Kawasan gundul di Labuan Bajo akan direvitalisasi melalui penanam tujuh juta bibit pohon.
“Ini semuanya dilihat secara detail. Kita ke sini melihat secara detail lagi, termasuk landscaping. Nanti lanskap di pulau maupun lanskap yang ada di daratan semuanya akan ditanami flamboyan, tabebuya, dan bougenvil,” ujar dia.
lima zona yang segera dibenahi awal tahun adalah Bukit Pramuka, Bukit Air, Pelabuhan Peti Kemas, kawasan Marina. dan Kampung Ujung.
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp1,7 triliun untuk membenahi kawasan wisata Labuan Bajo. Anggaran tersebut meningkat dari 2019 sebesar Rp1,54 triliun dan disalurkan melalui lima kementerian. Kementerian PUPR menyumbangkan Rp979,3 miliar, Kementerian Perhubungan Rp435,04 miliar, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp244,74 miliar, Kemendes PDTT Rp21,72 miliar, dan Kementerian LHK Rp29,23 miliar.
Jakarta: Presiden Joko Widodo ingin destinasi wisata
Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi lokasi perhelatan KTT APEC dan G20 Summit pada 2023. Tujuannya, mempromosikan pariwisata Indonesia ke dunia internasional.
“Semuanya kita siapkan dan kita harapkan akhir tahun ini selesai. Sehingga 2021 itu langsung Kementerian Pariwisata bisa promosi besar-besaran," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
Jokowi menjelaskan Labuan Bajo harus bebas dari sampah demi meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Sejumlah kapal akan dikirim untuk mengambil sampah hingga ke bawah laut.
“Kementerian PU akan menyiapkan
incenerator dan tempat pembuangan akhir. Paling penting juga pendidikan masyarakat mengenai budaya (mengolah) sampah,” terang dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menuntaskan kendala air bersih di destinasi super prioritas itu dengan menambah 100 mililiter air per detik. Kawasan gundul di Labuan Bajo akan direvitalisasi melalui penanam tujuh juta bibit pohon.
“Ini semuanya dilihat secara detail. Kita ke sini melihat secara detail lagi, termasuk
landscaping. Nanti lanskap di pulau maupun lanskap yang ada di daratan semuanya akan ditanami flamboyan, tabebuya, dan bougenvil,” ujar dia.
lima zona yang segera dibenahi awal tahun adalah Bukit Pramuka, Bukit Air, Pelabuhan Peti Kemas, kawasan Marina. dan Kampung Ujung.
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp1,7 triliun untuk membenahi kawasan wisata Labuan Bajo. Anggaran tersebut meningkat dari 2019 sebesar Rp1,54 triliun dan disalurkan melalui lima kementerian. Kementerian PUPR menyumbangkan Rp979,3 miliar, Kementerian Perhubungan Rp435,04 miliar, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp244,74 miliar, Kemendes PDTT Rp21,72 miliar, dan Kementerian LHK Rp29,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)