Jakarta: Ada banyak cara mengupayakan budaya agar tetap lestari. Misalnya, melalui komunitas dan sanggar. Di Jakarta, terdapat sebuah sanggar bernama Rumah Puspo Budoyo yang menampilkan berbagai macam budaya, terutama yang berasal dari Pulau Jawa.
Saat pertama menginjakkan kaki di sana, Anda akan melihat sebuah tembok gerbang dengan relief dan stupa yang akan membawa serasa sedang dalam area Kerajaan Majapahit. Beberapa bangunan di sini pun menggambarkan kebudayaan dari masing-masing daerah.
Mulai dari joglo yang menggambarkan Pulau Jawa, Galeri Minahasa yang mewakili Sulawesi, ada juga Galeri Betawi dan ada sebuah bangunan yang menyerupai Masjid Demak.
Rumah Puspo Budoyo ini telah berdiri sejak 6 Agustus 2003 oleh Luluk Sumiarso. Pendirian rumah budaya yang terletak di daerah Ciputat itu merupakan wujud rasa cinta Sumiarso terhadap budaya lokal, sekaligus sebagai refleksi keprihatinan memudarnya kecintaan masyarakat terhadap budayanya di tengah modernisasi.
Selain menjadi museum, rumah budaya nusantara ini juga menjadi sanggar menari berbagai macam budaya terutama yang berasal dari Tanah Jawa. Tak hanya itu, tempat ini sering mengadakan latihan dan pertunjukan berbagai kesenian, seperti ketoprak, tari-tarian dan sebagainya.
Lebih dari itu, pria yang pernah menjabat sebagai Dirjen Energi Terbarukan Kementerian ESDM pada 2010-2011 itu, juga mendirikan Nusantara Institute di dalam Rumah Puspo Budoyo. Hal ini berkaca pada negara lain yang lebih dulu gigih merawat tradisi, misalnya Jerman dengan Goethe Institute nya.
Penasaran dengan bagaimana isi dan aktivitas dalam Rumah Puspo Budoyo? Simak kelanjutannya dalam program IDEnesia, pada Episode Rumah Budaya, hanya di Metro TV yang akan tayang pada 22 April 2018 pukul 21:30 WIB.
Jakarta: Ada banyak cara mengupayakan budaya agar tetap lestari. Misalnya, melalui komunitas dan sanggar. Di Jakarta, terdapat sebuah sanggar bernama Rumah Puspo Budoyo yang menampilkan berbagai macam budaya, terutama yang berasal dari Pulau Jawa.
Saat pertama menginjakkan kaki di sana, Anda akan melihat sebuah tembok gerbang dengan relief dan stupa yang akan membawa serasa sedang dalam area Kerajaan Majapahit. Beberapa bangunan di sini pun menggambarkan kebudayaan dari masing-masing daerah.
Mulai dari joglo yang menggambarkan Pulau Jawa, Galeri Minahasa yang mewakili Sulawesi, ada juga Galeri Betawi dan ada sebuah bangunan yang menyerupai Masjid Demak.
Rumah Puspo Budoyo ini telah berdiri sejak 6 Agustus 2003 oleh Luluk Sumiarso. Pendirian rumah budaya yang terletak di daerah Ciputat itu merupakan wujud rasa cinta Sumiarso terhadap budaya lokal, sekaligus sebagai refleksi keprihatinan memudarnya kecintaan masyarakat terhadap budayanya di tengah modernisasi.
Selain menjadi museum, rumah budaya nusantara ini juga menjadi sanggar menari berbagai macam budaya terutama yang berasal dari Tanah Jawa. Tak hanya itu, tempat ini sering mengadakan latihan dan pertunjukan berbagai kesenian, seperti ketoprak, tari-tarian dan sebagainya.
Lebih dari itu, pria yang pernah menjabat sebagai Dirjen Energi Terbarukan Kementerian ESDM pada 2010-2011 itu, juga mendirikan Nusantara Institute di dalam Rumah Puspo Budoyo. Hal ini berkaca pada negara lain yang lebih dulu gigih merawat tradisi, misalnya Jerman dengan Goethe Institute nya.
Penasaran dengan bagaimana isi dan aktivitas dalam Rumah Puspo Budoyo? Simak kelanjutannya dalam program IDEnesia, pada Episode Rumah Budaya, hanya di Metro TV yang akan tayang pada 22 April 2018 pukul 21:30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)