Jakarta: Vaksinasi untuk lansia di Indonesia masih jauh dari target. Padahal, vaksinasi pada lansia merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan lansia yang mendapat vaksinasi dosis pertama baru 7,8 juta lansia. Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 4,9 juta lansia. Target yang diberikan pemerintah adalah 21,5 juta lansia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut hal tersebut disebabkan karena adanya persepsi negatif terhadap vaksin covid-19. Para lansia dikatakan ragu dan takut untuk divaksinasi.
“Kendala yang kita alami adalah masih banyaknya persepsi persepsi yang sehingga membuat para lansia ini takut atau ragu ragu mendapatkan vaksinasi,” ujar Siti dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca: Vaksinasi Pelajar di Jepara Belum Merata
Siti menjelaskan masih banyak hoaks yang beredar di masyarakat terkait efek vaksinasi covid-19 bagi lansia. Selain itu, para lansia yang memiliki penyakit komorbid pun semakin takut untuk divaksinasi.
“Ada persepsi jika memiliki penyakit komorbid malah makin takut divaksin karena akan menambah efek samping yang berat. Padahal justru semakin banyak komorbid harusnya semakin segera divaksinasi,” kata Siti.
Siti berkomitmen akan memerangi hoax tersebut. Kemudian, para lansia yang sudah divaksinasi akan dijadikan role model di komunitasnya agar lansia yang takut untuk divaksinasi dapat menirunya.
Siti juga akan menggandeng organisasi keagamaan untuk meluruskan persepsi negatif yang beredar di masyarakat. Pemerintah setempat pun dihimbau untuk melakukan vaksinasi door to door.
“Melalui berbagai organisasi keagamaan yang besar seperti Muhammadiyah atau NU untuk mendorong para lansia melalui pengajian, majelis taklim untuk membenarkan persepsi,” jelas Siti. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta:
Vaksinasi untuk lansia di Indonesia masih jauh dari target. Padahal, vaksinasi pada lansia merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan lansia yang mendapat vaksinasi dosis pertama baru 7,8 juta
lansia. Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 4,9 juta lansia. Target yang diberikan pemerintah adalah 21,5 juta lansia.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut hal tersebut disebabkan karena adanya persepsi negatif terhadap vaksin covid-19. Para lansia dikatakan ragu dan takut untuk divaksinasi.
“Kendala yang kita alami adalah masih banyaknya persepsi persepsi yang sehingga membuat para lansia ini takut atau ragu ragu mendapatkan vaksinasi,” ujar Siti dalam tayangan
Metro Siang di
Metro TV, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca:
Vaksinasi Pelajar di Jepara Belum Merata
Siti menjelaskan masih banyak hoaks yang beredar di masyarakat terkait efek vaksinasi covid-19 bagi lansia. Selain itu, para lansia yang memiliki penyakit komorbid pun semakin takut untuk divaksinasi.
“Ada persepsi jika memiliki penyakit komorbid malah makin takut divaksin karena akan menambah efek samping yang berat. Padahal justru semakin banyak komorbid harusnya semakin segera divaksinasi,” kata Siti.
Siti berkomitmen akan memerangi hoax tersebut. Kemudian, para lansia yang sudah divaksinasi akan dijadikan role model di komunitasnya agar lansia yang takut untuk divaksinasi dapat menirunya.
Siti juga akan menggandeng organisasi keagamaan untuk meluruskan persepsi negatif yang beredar di masyarakat. Pemerintah setempat pun dihimbau untuk melakukan vaksinasi door to door.
“Melalui berbagai organisasi keagamaan yang besar seperti Muhammadiyah atau NU untuk mendorong para lansia melalui pengajian, majelis taklim untuk membenarkan persepsi,” jelas Siti.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)