Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Epidemiolog: Bias Pelaporan Bisa Berujung pada Lonjakan Covid-19

Theofilus Ifan Sucipto • 29 November 2021 15:09
Jakarta: Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai pelaporan kasus covid-19 di Indonesia bias. Jumlah kasus dari surveilans dan survei di lapangan bisa berbeda hingga 10 kali lipat.
 
“Hati-hati bias reporting bisa saja disimpan (datanya). Tapi akan menghasilkan bahaya besar dan mengancam,” kata Miko dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin, 29 November 2021.
 
Miko mengatakan bias reporting sudah terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Mereka mengonfirmasi ada perbedaan data covid-19 hingga enam ribu kasus dari yang dilaporkan.

“Berarti ada kasus yang tidak dilaporkan. Bayangkan,” papar dia.
 
Menurut Miko, data covid-19 yang transparan dan akurat sangat krusial. Data itu bisa menjadi acuan pemerintah daerah hingga pusat menyusun kebijakan yang tepat sasaran.
 
“Hati-hati terhadap bias reporting dalam pemantauan wabah,” tutur dia.
 
Baca: Pemerintah Diminta Jujur Soal Data Penyebaran Covid-19
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan