Salah satu upaya meningkatkan kualitas humas dilakukan melalui program World Public Relations Forum (WPRF). Acara yang diselenggarakan Global Alliance for Public Relations and Communication Management bekerja sama dengan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) dan Katadata Indonesia ini mengumpulkan pemikir terbaik di bidang humas dan manajemen komunikasi dari seluruh dunia.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengatakan Indonesia tengah menjadi sorotan dunia. Belum lagi, CEO Apple Tim Cook baru berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu. Sehingga, peningkatan kualitas humas sangat penting.
“Tentunya kita tidak ingin hanya menjadi pasar potensial tapi bagaimana Indonesia harus menjadi pengembangan pertumbuhan dan kecepatan teknologi digital. Karena itu, para praktisi humas harus terus menyebarkan informasi yang positif tentang Indonesia,” kata Budi Arie saat menjadi pembicara kunci di Road to WPRF 2024 di Jakarta, Selasa, 23 April 2024.
Budi Arie menambahkan dunia perhumasan bisa memanfaatkan teknologi digital, seperti kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas. Namun, jangan sampai penggunaan teknologi melupakan dimensi manusia.
Sementara itu, Presiden dan CEO Global Alliance, Justin Green, mengatakan WPRF 2024 merupakan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi komunitas PR global bersatu dan berkolaborasi meningkatkan peran kehumasan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat dan kesuksesan organisasi.
“Kami berkomitmen untuk menampilkan strategi dan wawasan terobosan yang akan membentuk masa depan profesi kami,” ujar Green.
Baca Juga: Rakornas Humas Perguruan Tinggi: Tetap 'Menyala' di Tengah Krisis |
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhumas, Boy Kelana Soebroto, sangat antusias menyelenggarakan forum ini di Indonesia. Menurut dia, acara ini tidak hanya akan menampilkan warisan budaya Indonesia yang kaya, namun menyoroti pengaruhnya yang semakin besar dalam lanskap PR global.
"Kami berharap dapat menyambut dunia di Indonesia dan bersama-sama menciptakan pengaruh yang bermanfaat bagi kebaikan bersama,” ungkap Boy.
Boy menambahkan pada WPRF 2024, Perhumas akan meluncurkan kode etik kehumasan yang dibuat bersama dengan Kominfo. Kode etik ini dibuat dengan adaptasi dari kecerdasan buatan.
Menurut Boy, kehadiran AI dapat membantu tugas humas, tapi dengan sentuhan manusia yang tidak boleh ditinggalkan. Perhumas mengajak semua praktisi humas untuk mengoptimalkan pekerjaan komunikasi dengan menggunakan AI secara bertangungjawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id