Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

Populer Nasional: DPR Belum Sreg Pindah IKN hingga BNPB Catat 486 Bencana Melanda Indonesia

Medcom • 19 Maret 2024 07:48
Jakarta: Sejumlah pemberitaan di kanal Nasional Medcom.id, pada Senin, 18 Maret 2024, menarik perhatian pembaca. Beberapa di antaranya menjadi populer. 
 
Pertama. Pemerintah dan DPR beda pendapat dalam pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Kekhususan Jakarta (DKJ). DPR belum sepakat pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
 
"Tadi diskusi di fraksi terus dengan beberapa temen juga terkait dengan DIM Nomor 572 sebenarnya sudah memayungi semua. Bahwa terkait dengan kesiapan pindah ke IKN itu menyesuaikan dengan kondisi lapangan," kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Baidowi atau Awiek di Ruang Baleg, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024.
 
DIM 572 menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan dan/atau kenegaraan termasuk tempat kedudukan lembaga Negara, lembaga, dan organisasi lainnya dapat dilaksanakan atau berkedudukan di wilayah DKJ. Hal ini menyesuaikan dengan tahapan yang tertuang dalam peraturan presiden (perpres) perincian rencana induk IKN. (Selengkapnya baca di sini: Beda Pendapat, DPR Belum Sreg Pindah IKN)
 
Kedua. Pemerintah akan memberlakukan rekayasa lalu lintas sistem one way atau satu arah dan contraflow atau penambahan jalur lawan arah di ruas Tol Trans Jawa. Kebijakan ini untuk mengurai kemacetan saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2024
 
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugianto dalam konferensi pers yang digelar secara daring mengungkapkan rekayasa lalu lintas ini akan diterapkan mulai 5 April 2024 atau lima hari sebelum Lebaran 2024. Namun, kebijakan ini bersifat situasional. 
 
“Semua ini adalah situasional tergantung bagaimana Korlantas menyikapi traffic counting yang ada di pengelola jalan tol. Jadi semuanya kami serahkan kepada Kepala Korlantas Polri,” ujar Hendro. (Selengkapnya baca di sini: Catat! Ini Jadwal One Way dan Contraflow selama Mudik Lebaran 2024)

Ketiga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak hampir 500 bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 16 Maret 2024. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
 
“Tercatat jumlah kejadian 486 bencana,” tulis data resmi BNPB seperti dikutip Medcom.id, Senin, 18 Maret 2024.
 
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 318 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 104 kejadian, tanah longsor 36 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 22 kejadian. (Selengkapnya baca di sini: BNPB Catat 486 Bencana Melanda Indonesia, Paling Banyak Banjir

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan